Sosok Tofa Lemon kembali menjadi perbincangan hangat di tengah hiruk pikuk kampanye Pilpres 2024. Namanya, yang sebenarnya adalah Mustofa Nahrawardaya, mencuat bukan hanya karena posisinya sebagai Juru Bicara (Jubir) pasangan Anies Muhaimin (AMIN), tetapi juga karena rekam jejaknya yang penuh warna. Siapa sebenarnya Tofa Lemon? Mari kita selami lebih dalam.
Mustofa Nahrawardaya, atau yang lebih dikenal dengan nama Tofa Lemon, adalah tokoh yang aktif dalam berbagai bidang. Di samping perannya sebagai Jubir AMIN dan Ketua DPP Partai Ummat, ia juga tercatat sebagai redaktur ahli di Majalah Tabligh PP Muhammadiyah. Keterlibatannya di Muhammadiyah tidak hanya sebatas itu, ia pernah menjadi pengurus Majelis Pustaka dan Informasi PP Muhammadiyah pada periode 2015-2020. Jejaknya di dunia politik pun cukup panjang. Ia sempat mencoba peruntungan sebagai calon anggota DPR-RI dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) pada Pemilu 2014, dan kemudian berpindah haluan ke Partai Amanat Nasional (PAN) pada Pemilu 2019 dengan tujuan yang sama, yaitu kursi DPR-RI dari Daerah Pemilihan Jawa Tengah V.
Di luar arena politik dan organisasi keagamaan, Tofa Lemon juga dikenal sebagai salah satu pendiri Yayasan Orbit Lintas Profesi bersama Din Syamsuddin. Ia juga pernah terlibat dalam tim pemenangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno pada Pilpres sebelumnya, menunjukkan bahwa ia memiliki spektrum pergaulan politik yang cukup luas. Pria kelahiran Klaten, Jawa Tengah ini memang sosok yang tak bisa dipandang sebelah mata.
Also Read
Namun, popularitas Tofa Lemon tidak hanya dibangun dari aktivitasnya di berbagai organisasi dan politik. Ia juga dikenal karena berbagai kontroversi yang menyertainya. Salah satu yang paling menonjol adalah kasus hukum terkait unggahan hoaks di media sosial. Pada 2019, Tofa Lemon ditangkap atas cuitannya di Twitter yang dianggap melanggar UU ITE terkait tewasnya seorang remaja bernama Harun dalam kerusuhan Aksi 21-22 Mei. Meskipun sempat menjadi tersangka dan ditahan, ia kemudian dibebaskan berkat jaminan dari anggota DPR, Sufmi Dasco Ahmad. Kasus ini menjadi catatan penting yang mewarnai perjalanan karir Tofa Lemon.
Menarik untuk dicermati, bahwa sosok Tofa Lemon merupakan potret dinamika tokoh publik di era digital. Di satu sisi, ia memiliki kemampuan membangun pengaruh melalui platform media sosial, namun di sisi lain, ia juga harus menghadapi risiko hukum akibat jejak digitalnya. Perannya sebagai Jubir AMIN pada Pilpres 2024 ini pun menjadi ujian baru bagi dirinya. Ia harus bisa menavigasi antara kepentingan politik dan batasan-batasan hukum agar tidak kembali tersandung kontroversi. Dengan pengalaman yang beragam dan kontroversi yang pernah dialaminya, Tofa Lemon menjadi salah satu tokoh yang patut diperhatikan dalam dinamika politik Indonesia saat ini. Ia bukan sekadar nama, melainkan representasi kompleksitas tokoh publik di era modern.