Lagu "Cause You Have To" dari LANY menyentuh relung hati pendengar dengan lirik yang jujur dan menyayat. Bukan sekadar melodi yang catchy, lagu ini mengisahkan tentang pahitnya cinta yang dipaksakan, ketika salah satu pihak merasa terbebani dalam hubungan. Jika kita telaah lebih dalam, lagu ini adalah ungkapan kegelisahan seorang kekasih yang berada di ambang perpisahan.
Lirik pembuka, "Chasin’ a heart is like chasin’ a ghost/You can’t make somebody you love feel the same/If they don’t," langsung menusuk inti permasalahan. Kalimat ini menggambarkan betapa sia-sianya mengejar cinta yang tak berbalas. Sang penyanyi menyadari bahwa perasaan tidak bisa dipaksakan. Seberapapun besar usahanya, ia tak mampu membuat pasangannya mencintainya dengan tulus, jika memang hatinya tidak ada di sana.
Metafora "seperti musim, orang berubah" juga sangat kuat. Ia menggambarkan bahwa perubahan perasaan adalah sesuatu yang alami dan tak terhindarkan. Kita tidak bisa mengendalikan bagaimana hati seseorang berkembang, dan terkadang perubahan itu membawa kita menjauh dari orang yang kita cintai.
Also Read
Kerinduan yang mendalam tercermin dalam lirik, "I’d drive through the night/Walk a thousand miles/To feel your head on my chest." Gambaran ini sangat jelas menunjukkan betapa besar cintanya dan kerinduannya pada sang kekasih. Namun, kesedihan dan keputusasaan muncul saat ia menyadari bahwa "you won’t even reach across the bed." Perubahan sekecil itu, seperti tidak lagi ada sentuhan fisik dalam hubungan, adalah indikator bahwa cinta mereka telah mendingin.
Lirik "All of your friends now were all of mine first/Your mom and your dad, they were both there for me when mine weren’t," mengungkapkan betapa dalam keterikatan emosionalnya dengan keluarga pasangan. Namun, meski ia telah begitu diterima dan menjadi bagian dari hidup mereka, tetap saja ia merasa tidak bisa memaksa pasangannya untuk tetap bersamanya.
Puncak dari kegelisahan itu adalah pertanyaan, "Do you only love me ‘cause you have to?" Pertanyaan ini adalah puncak dari keraguan dan keputusasaan sang penyanyi. Ia lebih memilih untuk melepaskan, daripada memaksakan sang kekasih untuk tetap berada dalam hubungan yang dipenuhi kepura-puraan.
Perspektif Baru: Memahami Cinta yang ‘Terpaksa’
Lagu ini bukan hanya tentang sakit hati, tapi juga tentang keberanian untuk menerima kenyataan pahit dan mengambil keputusan yang sulit. Sering kali, dalam sebuah hubungan, kita terjebak pada ekspektasi dan kebiasaan. Kita takut melepaskan karena terlanjur nyaman, atau karena perasaan bersalah. Padahal, memaksakan cinta hanya akan menyiksa kedua belah pihak.
"Cause You Have To" mengajak kita untuk berani bertanya pada diri sendiri, apakah cinta yang kita terima tulus adanya atau hanya karena keterpaksaan. Lebih penting lagi, lagu ini mengingatkan bahwa terkadang, cara terbaik mencintai adalah dengan merelakan. Melepaskan bukan berarti menyerah, tapi memberikan kesempatan bagi kedua belah pihak untuk menemukan kebahagiaan yang sesungguhnya.
Lirik akhir, "I’m so sorry, I wish I could be/The one who loves you more/I hope you find someone/Who has everything you’re looking for," menunjukkan kematangan dan penerimaan yang luar biasa. Sang penyanyi bukan hanya memikirkan dirinya, tetapi juga kebahagiaan sang mantan kekasih. Ia berharap agar pasangannya menemukan cinta yang lebih baik, meski itu berarti bukan bersamanya.
Lagu ini menjadi pengingat bagi kita semua. Cinta yang tulus adalah cinta yang datang dengan sukarela. Jika kita merasa terpaksa atau memaksakan, mungkin sudah saatnya untuk merenungkan kembali arah hubungan kita. "Cause You Have To" adalah lagu tentang cinta yang menyakitkan, namun di balik itu terselip pesan tentang penerimaan diri, keberanian untuk melepaskan, dan harapan akan masa depan yang lebih baik.