Isu rangka motor skutik Honda yang karatan dan patah belakangan ini menjadi perbincangan hangat di kalangan pengguna motor. Bukan tanpa alasan, masalah ini menimpa model-model skutik Honda yang menggunakan rangka jenis eSAF atau enhanced Smart Architecture Frame. Lantas, apa sebenarnya rangka eSAF ini, dan mengapa masalah ini bisa terjadi?
Rangka eSAF diperkenalkan oleh Honda sejak tahun 2019. Berbeda dengan rangka motor konvensional, eSAF dibuat menggunakan pelat baja yang dipres dan dilas dengan teknologi laser welding. Teknik ini menghasilkan rangka yang diklaim lebih ringan sekitar 8% dibandingkan rangka skutik Honda sebelumnya. Model-model yang menggunakan rangka ini antara lain Honda Genio, Beat keluaran 2020, Scoopy 2020, hingga Vario 160 keluaran 2022.
Kelebihan Rangka eSAF: Irit BBM dan Bagasi Luas
Desain rangka eSAF diklaim memberikan beberapa keunggulan. Selain lebih ringan, rangka ini memungkinkan pemanfaatan ruang yang lebih efisien. Hal ini terbukti dengan kapasitas bagasi yang lebih luas, bahkan bisa mencapai 14 liter, serta kapasitas tangki bahan bakar yang lebih besar hingga 4,2 liter. Bobot kendaraan yang lebih ringan juga berkontribusi pada efisiensi bahan bakar. Dengan demikian, penggunaan rangka eSAF diharapkan dapat menekan konsumsi BBM.
Also Read
Ironi: Ringan Tapi Rapuh?
Namun, di balik keunggulannya, muncul keluhan dari konsumen terkait masalah rangka eSAF yang karatan dan patah. Fenomena ini menimbulkan pertanyaan: apakah ada kelemahan dalam proses produksi atau desain rangka eSAF? Apakah kualitas material yang digunakan kurang memadai? Atau ada faktor lain seperti kondisi lingkungan dan perawatan yang kurang optimal?
Masalah ini tentu sangat meresahkan konsumen. Rangka motor adalah komponen vital yang menopang seluruh struktur kendaraan. Kerusakan pada rangka tentu dapat membahayakan keselamatan pengendara.
Tanggung Jawab Honda dan Harapan Konsumen
Menanggapi keluhan konsumen, Honda menyatakan bertanggung jawab dan memberikan garansi terhadap motor yang mengalami masalah rangka eSAF. Langkah ini tentu patut diapresiasi. Namun, lebih dari sekadar garansi, konsumen berharap Honda dapat melakukan investigasi mendalam untuk mengungkap akar permasalahan. Perbaikan dan peningkatan kualitas produksi harus menjadi prioritas agar masalah serupa tidak terulang di masa mendatang.
Penting bagi konsumen untuk selalu melakukan perawatan rutin pada motor, termasuk mengecek kondisi rangka secara berkala. Jika menemukan indikasi karat atau retakan, segera bawa motor ke bengkel resmi untuk diperiksa lebih lanjut. Kehati-hatian dan ketelitian dalam merawat motor adalah kunci untuk memastikan keselamatan berkendara.
Kasus rangka eSAF ini menjadi pelajaran berharga bagi produsen dan konsumen. Inovasi memang perlu, namun kualitas dan keamanan tetap menjadi hal utama yang tidak boleh dikompromikan. Semoga ke depannya, masalah ini dapat segera terselesaikan dan konsumen kembali merasa aman dan nyaman menggunakan motor Honda.