Mual dan muntah adalah keluhan umum yang bisa dialami siapa saja, mulai dari anak-anak hingga dewasa. Kondisi ini tak hanya mengganggu aktivitas sehari-hari, tetapi juga bisa menjadi gejala dari masalah kesehatan yang lebih serius. Salah satu obat yang kerap diresepkan dokter untuk mengatasi keluhan ini adalah domperidone.
Domperidone, sebuah nama yang mungkin tak asing lagi di telinga sebagian orang. Obat ini tergolong dalam kelompok antiemetik, yang berarti bekerja untuk meredakan mual dan muntah. Namun, domperidone tidak bekerja layaknya obat pereda nyeri biasa. Ia bekerja dengan cara mempercepat pergerakan saluran pencernaan. Bayangkan lambung kita sebagai sebuah "pencernaan yang sibuk", di mana makanan diproses dan didorong menuju usus. Ketika pergerakan ini melambat, makanan cenderung menumpuk di lambung, memicu rasa mual hingga muntah. Di sinilah domperidone berperan, mempercepat proses pengosongan lambung sehingga keluhan mual dapat teratasi.
Dosis yang Perlu Diperhatikan
Penting untuk diingat, domperidone bukan obat yang bisa dikonsumsi sembarangan. Ia termasuk dalam golongan obat keras, yang artinya pembelian dan penggunaannya harus berdasarkan resep dokter. Dosis yang tepat juga bervariasi, tergantung pada usia dan berat badan pasien. Untuk anak-anak di bawah 12 tahun atau dengan berat badan kurang dari 35 kg, dosis yang lazim diberikan adalah 250 mcg, tiga kali sehari. Dosis maksimal yang dianjurkan adalah 750 mcg/kgBB per hari. Namun, perlu ditegaskan bahwa penentuan dosis yang paling tepat tetaplah berada di tangan dokter.
Also Read
Efek Samping yang Mungkin Muncul
Seperti obat-obatan lain, domperidone juga memiliki potensi efek samping. Salah satu yang perlu diwaspadai adalah peningkatan kadar prolaktin, hormon yang berperan dalam produksi ASI. Peningkatan prolaktin ini bisa memicu galaktorea, yaitu kondisi di mana air susu keluar dari payudara meski tidak sedang menyusui. Efek samping ini biasanya berkaitan dengan dosis yang dikonsumsi. Artinya, semakin tinggi dosisnya, semakin besar pula risiko munculnya efek samping.
Harga di Pasaran
Mengenai harga, domperidone umumnya tersedia dalam bentuk tablet 10 mg, sirup, dan drop. Harga per strip di apotek atau toko obat online berkisar antara Rp 5.000 hingga Rp 10.000. Namun, harga ini tentu bisa bervariasi tergantung pada merek dan lokasi pembelian.
Lebih dari Sekadar Pereda Mual
Domperidone memang efektif dalam mengatasi mual dan muntah. Namun, perlu diingat bahwa obat ini bukanlah solusi untuk semua masalah pencernaan. Mual dan muntah bisa menjadi gejala dari berbagai kondisi, mulai dari infeksi virus, keracunan makanan, hingga gangguan pencernaan kronis. Oleh karena itu, penting untuk berkonsultasi dengan dokter agar penyebab mual dan muntah bisa diidentifikasi dengan tepat, sehingga penanganan yang diberikan pun sesuai dengan akar masalahnya. Jangan mengonsumsi domperidone tanpa resep dokter, terutama jika Anda memiliki riwayat penyakit tertentu.
Sebagai penutup, domperidone adalah obat yang efektif dalam meredakan mual dan muntah dengan cara mempercepat pergerakan saluran pencernaan. Namun, penggunaannya harus bijak dan berdasarkan resep dokter. Kenali dosis dan efek sampingnya, dan jangan ragu untuk berkonsultasi dengan tenaga medis jika Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut. Ingat, kesehatan adalah prioritas utama. Jangan sampai keluhan mual dan muntah mengganggu kualitas hidup Anda.