Istilah "poyo" belakangan ini seringkali menghiasi kolom komentar di TikTok, memicu rasa penasaran banyak pengguna media sosial. Kata yang terdengar unik ini, ternyata menyimpan makna yang cukup dalam dan kerap digunakan untuk menggambarkan karakter seseorang. Lantas, apa sebenarnya arti "poyo" yang viral di TikTok ini? Mari kita bedah lebih lanjut.
Bukan Sekadar Kata Asing: Menggali Akar Bahasa "Poyo"
"Poyo" bukanlah istilah yang muncul begitu saja. Kata ini ternyata berakar dari bahasa Melayu, yang mana memiliki arti yang cukup peyoratif. Dalam konteks bahasa Melayu, "poyo" menggambarkan seseorang yang dianggap tidak normal, kurang cerdas, namun justru banyak bicara. Mirip seperti pepatah "tong kosong nyaring bunyinya," istilah ini menyiratkan ketidaksesuaian antara kemampuan dan omongan seseorang.
Lebih Dalam dari Sekadar "Tidak Suka": Karakteristik Seorang "Poyo"
Lebih dari sekadar ungkapan ketidaksukaan, "poyo" juga sering digunakan untuk menggambarkan seseorang yang dianggap munafik dan suka pamer. Orang yang dilabeli "poyo" seringkali terlihat seolah-olah memakai topeng, berbicara sembarangan, sombong, memiliki rasa tinggi diri yang berlebihan, dan bangga dengan apa yang dimilikinya, bahkan jika itu sebenarnya tidak seberapa.
Also Read
Jika diilustrasikan, ketika kita spontan menyebut seseorang "poyo," hal tersebut biasanya muncul karena adanya rasa tidak nyaman dengan kepribadian orang tersebut. Ada semacam ketidaksesuaian antara apa yang orang tersebut tampilkan dan realitas yang kita rasakan. Dengan kata lain, "poyo" menjadi sebuah label untuk mendeskripsikan perilaku yang dianggap menjengkelkan dan tidak autentik.
"Poyo" dalam Konteks Media Sosial dan Pergaulan Modern
Dalam konteks media sosial seperti TikTok, "poyo" seringkali digunakan dalam komentar atau caption sebagai ekspresi ketidaksetujuan atau penolakan terhadap perilaku tertentu. Istilah ini menjadi populer karena mudah diingat dan diucapkan, sehingga cepat menyebar dan menjadi bagian dari bahasa gaul anak muda.
Namun, perlu diingat bahwa penggunaan istilah "poyo" juga harus bijak. Terlalu sering melabeli orang dengan kata "poyo" dapat berpotensi menciptakan stigma dan memperburuk suasana pergaulan. Sebaiknya, kita menggunakan istilah ini secara selektif dan tidak untuk merendahkan atau menghakimi orang lain. Lebih baik, kita fokus pada menyampaikan pendapat atau ketidaksetujuan dengan cara yang lebih konstruktif dan santun.
Mengapa "Poyo" Begitu Viral?
Kepopuleran "poyo" di TikTok bisa jadi karena beberapa faktor. Pertama, istilah ini sangat ekspresif dan mampu menyampaikan rasa tidak suka dengan singkat dan jelas. Kedua, mudah diadaptasi dalam berbagai konteks dan situasi. Ketiga, penggunaan istilah yang viral ini membuat orang merasa "in the loop" dan ikut meramaikan tren yang sedang terjadi.
Bijak dalam Berbahasa:
"Poyo" hanyalah salah satu contoh dari sekian banyak istilah yang populer di media sosial. Sebagai pengguna media sosial yang cerdas, kita harus bijak dalam menggunakan bahasa, termasuk istilah-istilah gaul. Jangan sampai penggunaan bahasa justru memperburuk suasana dan menyakiti perasaan orang lain. Pilihlah kata-kata yang baik, santun, dan membangun, agar komunikasi kita lebih bermakna dan positif.