Lagu rohani "Above All" yang dipopulerkan Michael W. Smith bukan sekadar melodi indah, melainkan sebuah deklarasi teologis yang menggugah jiwa. Ditulis oleh Lenny LeBlanc dan Paul Baloche, lagu ini menjelma menjadi sebuah hymn modern yang mampu membawa pendengarnya pada perenungan mendalam tentang keagungan dan kasih Allah. Popularitasnya meroket setelah dibawakan ulang oleh Michael W. Smith dan menjadi salah satu lagu andalan dalam album "Worship" yang dirilis pada 1999.
Lebih dari sekadar lagu religi, "Above All" adalah potret keagungan Tuhan yang melampaui segala ciptaan. Liriknya mengalirkan pemahaman bahwa Allah ada di atas segala kekuatan, segala hal, bahkan segala ciptaan alam semesta. Ia hadir sebelum dunia ada, melampaui kebijaksanaan manusia, kerajaan duniawi, dan harta kekayaan. Lirik ini bukan sekadar retorika, melainkan pengakuan akan kebesaran dan otoritas Allah yang tak tertandingi.
Lagu ini juga menyoroti esensi pengorbanan Kristus di kayu salib. Melalui metafora "disalibkan, terbaring di balik batu, hidup untuk mati", kita diajak merenungkan betapa besar kasih Yesus. Ia menanggung penghinaan, penolakan, dan kesendirian demi menebus dosa manusia. Gambaran "mawar yang diinjak-injak di tanah" sungguh menyentuh, melukiskan betapa hancurnya raga Kristus demi menyelamatkan manusia. Namun, di tengah penderitaan itu, kasih-Nya tetap membara, Ia "memikirkan aku", kata lirik lagu ini. Sebuah pengakuan yang mendalam akan kasih Allah yang personal bagi setiap manusia.
Also Read
Lebih dari sekadar pengakuan, "Above All" adalah ajakan untuk merenungkan kedalaman kasih Allah. Ia bukan sekadar pencipta, tetapi juga penebus yang berkorban. Pengorbanan Yesus di kayu salib adalah bukti konkret bahwa kasih-Nya melampaui segala batas. Kasih ini tidak dapat diukur atau dipahami sepenuhnya, namun dapat dirasakan dan dialami oleh setiap orang yang membuka hati.
Lagu ini tidak hanya sekadar dinyanyikan, tetapi juga diresapi. Setiap liriknya mengajak kita untuk melihat ke atas, melampaui dunia material, dan menyadari kehadiran Allah yang agung dan kasih-Nya yang tak terbatas. "Above All" adalah pengingat bahwa dalam segala situasi kehidupan, kita memiliki tempat berlindung yang aman, yaitu di dalam kasih Allah. Lagu ini berfungsi sebagai doa yang dinyanyikan, sebuah ungkapan syukur dan penyembahan yang tulus kepada Sang Pencipta.
Lagu "Above All" bukan sekadar lagu pujian, tetapi juga refleksi mendalam tentang esensi iman Kristen. Ia mengajak kita merenungkan keagungan Allah, kasih yang tak terukur, dan pengorbanan Kristus. Lagu ini menjadi pengingat bahwa di atas segala hal, kasih Allah adalah yang terutama dan melampaui segalanya. Sebuah pesan abadi yang terus relevan bagi setiap generasi.