Ikan mujair, nama yang tak asing di telinga masyarakat Indonesia. Menu olahan ikan ini mudah ditemui, mulai dari warung pinggir jalan hingga restoran mewah. Namun, tahukah Anda kisah di balik nama ikan air tawar yang populer ini? Ternyata, ada seorang sosok bernama Iwan Dalauk, atau yang lebih dikenal sebagai Mbah Moedjair, yang berperan penting dalam perjalanan ikan ini hingga menjadi bagian dari kuliner Nusantara.
Kisah bermula dari ketertarikan Mbah Moedjair terhadap perilaku unik ikan yang ia temukan di laut. Bukan hanya sekadar ikan biasa, ia terpesona dengan cara ikan ini melindungi anak-anaknya. Saat merasa terancam, induk ikan akan menyimpan anak-anaknya di dalam mulut, lalu melepaskannya kembali saat situasi sudah aman. Perilaku ini memantik rasa ingin tahu Mbah Moedjair, dan mendorongnya untuk mencoba memelihara ikan tersebut.
Upaya Mbah Moedjair tak sia-sia. Ia berhasil membuktikan bahwa ikan laut yang ia dapatkan mampu bertahan hidup dan berkembang biak di air tawar. Kabar keberhasilan ini pun menyebar luas, khususnya di wilayah Jawa Timur. Tak hanya masyarakat biasa, bahkan Asisten Residen, penguasa daerah Jawa Timur di era kolonial Belanda, turut menaruh perhatian pada inovasi Mbah Moedjair.
Also Read
Sebagai bentuk penghargaan atas jasa dan penemuan Mbah Moedjair, Asisten Residen memutuskan untuk menamai ikan tersebut dengan nama ‘Ikan Moedjair’. Nama ini diambil dari panggilan akrab masyarakat untuk Iwan Dalauk, yaitu Mbah Moedjair. Sebuah penghormatan yang tak lekang oleh waktu, yang hingga kini terus dikenang melalui nama ikan yang kita kenal.
Kisah Mbah Moedjair bukan sekadar kisah tentang penemuan dan keberhasilan budidaya ikan. Lebih dari itu, ini adalah kisah tentang ketekunan, observasi yang cermat, dan semangat untuk berinovasi. Mbah Moedjair mengajarkan kita bahwa ide-ide besar seringkali lahir dari hal-hal sederhana yang kita temui sehari-hari.
Selain itu, kisah ini juga memberikan perspektif baru tentang adaptasi dan ketahanan. Bagaimana ikan laut, yang notabene hidup di lingkungan yang berbeda, mampu beradaptasi di air tawar. Ini adalah pelajaran penting tentang fleksibilitas dan kemampuan untuk bertahan dalam kondisi apapun. Kisah Mbah Moedjair dan ikan mujair juga merupakan contoh bagaimana kearifan lokal dapat memberikan kontribusi besar bagi perkembangan dan kemajuan masyarakat.
Kini, ikan mujair bukan hanya sekadar hidangan yang lezat, tetapi juga pengingat akan sosok Mbah Moedjair, seorang inovator dari Jawa Timur yang telah berjasa mengenalkan kita pada salah satu ikan paling populer di Indonesia. Kisah ini layak untuk terus diceritakan dan diwariskan kepada generasi mendatang, sebagai inspirasi untuk terus berkarya dan berinovasi.