Siapa yang tak kenal sepak bola? Olahraga yang satu ini selalu punya daya tarik tersendiri, dengan tokoh dan klub legendaris di setiap negara. Jika berbicara tentang Thailand, nama Kiatisuk Senamuang tentu tak bisa dilewatkan. Pemain yang akrab disapa Zico ini bukan hanya sekadar pemain bola, namun juga ikon sepak bola Thailand yang patut dikagumi.
Mari kita bedah lebih dalam sosok Kiatisuk, dari awal karirnya hingga kehidupan pribadinya. Lahir pada 11 Agustus 1973, Kiatisuk memulai perjalanannya di dunia sepak bola profesional saat bergabung dengan Krung Thai Bank pada tahun 1989. Bakatnya sebagai striker begitu menonjol, hingga akhirnya ia menjadi bagian dari tim utama pada tahun 1991.
Setelah lima tahun membela Krung Thai Bank, Zico memutuskan untuk pindah ke Raj Pracha pada 1995. Di klub ini, ia langsung menunjukkan kualitasnya dengan membawa tim meraih kemenangan di Piala Tiger 1996, mengalahkan Malaysia dengan skor tipis 1-0. Kiprahnya terus berlanjut, meski berpindah-pindah klub. Setelah Raj Pracha, ia sempat memperkuat Royal Thai Police (1997), klub Malaysia Perlis FA (1998), bahkan sempat mencicipi sepak bola Inggris bersama Huddersfield Town (1999) meskipun tak sekalipun bermain.
Also Read
Kegagalannya menembus skuad utama di Inggris tak membuat Zico patah semangat. Ia kembali ke Thailand dan bergabung lagi dengan Raj Pracha (2000-2001), sebelum akhirnya berlabuh di Singapore Armed Forces (2002). Di klub Singapura ini, Zico berhasil meraih juara Liga Utama Singapura dengan torehan 15 gol dari 20 pertandingan. Ini membuktikan bahwa talenta dan insting gol Zico masih sangat tajam.
Kariernya terus berlanjut ke Vietnam bersama Hoang Anh-Gia Lai. Namun, perjalanan karirnya yang mulai menurun membuatnya memutuskan gantung sepatu pada 2007. Meskipun pensiun sebagai pemain, Zico tidak benar-benar meninggalkan sepak bola. Ia kini menjadi pelatih, dan tetap berkontribusi dalam perkembangan sepak bola Thailand, salah satunya dengan melatih Chula United.
Di balik kesuksesannya di lapangan hijau, Kiatisuk juga merupakan sosok suami dan ayah yang penyayang. Ia menikahi Asarapa Senamuang pada 9 Januari 2002, dan dikaruniai tiga putri cantik: Athicha Senamuang, Mooktapa Senamuang, dan Kittaya Perth Senamuang. Keluarga menjadi sumber kekuatan dan inspirasi baginya.
Kisah Kiatisuk Senamuang adalah potret perjalanan karir yang penuh lika-liku, kegigihan, dan cinta yang mendalam pada sepak bola. Ia bukan hanya seorang pemain legendaris, tetapi juga seorang family man yang menginspirasi. Kiprahnya di sepak bola Thailand akan terus dikenang, dan namanya akan selalu menjadi bagian dari sejarah sepak bola di Asia Tenggara. Legenda sejati.