Kejang pada penderita epilepsi memang bisa datang tiba-tiba, dan seringkali membuat kita bertanya-tanya apa penyebabnya. Epilepsi, gangguan sistem saraf pusat yang memicu aktivitas otak abnormal, memang cukup kompleks. Selain faktor genetik, ada beberapa pemicu lain yang seringkali terabaikan, padahal bisa memicu kejang berulang.
Nah, agar lebih waspada, yuk kita bedah 10 pemicu kejang epilepsi yang perlu kamu ketahui:
1. Kurang Tidur: Jangan Anggap Remeh Istirahat!
Kelelahan akibat kurang tidur bukan hanya bikin badan lemas, tapi juga bisa memicu kejang pada penderita epilepsi. Tubuh yang terlalu lelah membuat otak bekerja tidak optimal, dan ini bisa memicu aktivitas abnormal yang berujung pada kejang. Jadi, pastikan istirahat cukup ya!
Also Read
2. Alkohol: Lebih Baik Hindari, Apalagi dalam Jumlah Banyak
Konsumsi alkohol berlebihan, bahkan bagi orang yang tidak memiliki epilepsi, bisa memicu kejang. Alkohol dapat mengganggu keseimbangan kimiawi di otak dan memicu aktivitas saraf yang tidak terkendali. Jadi, sebisa mungkin hindari alkohol, terutama jika kamu punya riwayat epilepsi.
3. Faktor Genetik: Riwayat Keluarga Perlu Diperhatikan
Jika ada anggota keluarga yang memiliki epilepsi, ada kemungkinan gen tersebut diturunkan. Meskipun tidak 100% pasti, faktor genetik ini tetap perlu diperhatikan. Diskusikan dengan dokter mengenai riwayat keluarga untuk langkah pencegahan yang tepat.
4. Infeksi Otak: Hati-hati dengan Meningitis
Infeksi pada selaput otak seperti meningitis dapat menyebabkan peradangan yang bisa memicu gejala epilepsi, termasuk kejang. Segera konsultasikan dengan dokter jika mengalami gejala yang mencurigakan, seperti demam tinggi, sakit kepala hebat, dan kaku leher.
5. Fluktuasi Hormon: Perhatikan Siklus Bulanan
Bagi perempuan, perubahan hormon seks (estrogen dan progesteron) dapat memengaruhi epilepsi. Ketika kadar estrogen tinggi, risiko kejang bisa meningkat. Penting untuk mencatat siklus bulanan dan berkonsultasi dengan dokter mengenai penyesuaian pengobatan yang mungkin diperlukan.
6. Lupa Minum Obat: Jangan Sampai Terlewat!
Melewatkan jadwal minum obat epilepsi adalah kesalahan fatal. Obat-obatan tersebut berperan penting dalam mengontrol aktivitas listrik di otak. Lupa minum obat tidak hanya meningkatkan frekuensi kejang, tapi juga bisa memicu kejang berkepanjangan atau status epileptikus yang sangat berbahaya.
7. Stres Berlebihan: Kendalikan Emosi
Stres dapat memicu hiperventilasi atau napas cepat yang mengubah keseimbangan oksigen dan karbon dioksida dalam tubuh. Perubahan ini bisa memicu aktivitas abnormal di otak dan memicu kejang. Jadi, kelola stres dengan baik, misalnya dengan meditasi atau olahraga ringan.
8. Narkoba: Jauhi Demi Kesehatan Otak
Penggunaan narkoba sangat berbahaya dan bisa mengubah kimia otak secara drastis. Zat-zat kimia dalam narkoba dapat memicu kejang dan bahkan memperburuk kondisi epilepsi. Hindari narkoba demi kesehatan otak dan tubuhmu.
9. Dehidrasi: Cukupi Kebutuhan Cairan
Dehidrasi bisa membuat tubuh kekurangan elektrolit yang penting untuk fungsi saraf. Kondisi ini meningkatkan risiko kejang, terutama pada penderita epilepsi. Selalu pastikan kebutuhan cairan terpenuhi, terutama saat beraktivitas fisik atau cuaca panas.
10. Kafein Berlebihan: Waspada dengan Stimulan
Kafein adalah stimulan yang dapat merangsang sistem saraf. Konsumsi kafein berlebihan dapat memicu kejang pada beberapa orang, terutama yang memiliki riwayat epilepsi. Batasi konsumsi kopi, teh, dan minuman berenergi yang mengandung kafein.
Insight Tambahan:
Penting untuk diingat, setiap penderita epilepsi memiliki pemicu yang berbeda-beda. Mencatat setiap kali kejang terjadi, termasuk kondisi sebelum kejang, bisa membantu mengidentifikasi pemicu spesifikmu. Selain itu, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter secara rutin dan terbuka mengenai kondisi dan keluhanmu. Dengan pemahaman yang baik dan pengelolaan yang tepat, kejang epilepsi dapat dikendalikan dan kualitas hidupmu dapat ditingkatkan.