Penyerang andalan Persib Bandung, David da Silva, mendadak jadi buah bibir. Bukan karena gol spektakuler atau aksi lincahnya di lapangan hijau, melainkan karena menghilang secara misterius dari skuad Maung Bandung. Ke mana gerangan David? Pertanyaan ini menggelayuti benak para penggemar sepak bola Indonesia, khususnya Bobotoh, yang setia menantikan aksi pemain asal Brasil ini.
Kabar menghilangnya David muncul setelah absennya ia dalam laga kontra Bhayangkara FC. Padahal, sebelumnya, pemain berusia 34 tahun ini dikenal sebagai salah satu juru gedor Persib yang memiliki naluri gol tinggi. Peristiwa ini tentu saja menimbulkan kehebohan, mengingat jarang terjadi pemain profesional di Indonesia tiba-tiba menghilang tanpa kabar yang jelas.
Profil Singkat David da Silva
Sebelum membahas lebih jauh drama ini, mari kita lirik sedikit profil singkat David da Silva. Pria yang lahir di Brasil ini memiliki seorang istri bernama Fanny Aparecido Da Silva dan seorang putra bernama Davi da Silva. Perjalanan karirnya dimulai di Eropa pada tahun 2011, bergabung dengan klub Liga Irlandia, Shelbourne. Setelah malang melintang di berbagai klub, ia tiba di Indonesia dan menjadi pemain penting bagi beberapa tim seperti PSIS Semarang, Persebaya Surabaya, dan kini Persib Bandung.
Also Read
David juga sempat mencicipi liga Malaysia bersama Terengganu FA. Di Liga 1 Indonesia, ia menemukan ketajamannya, dengan insting gol yang memukau. Kedatangannya ke Persib awalnya memberikan harapan baru bagi para penggemar, mengingat performa penyerang lain yang kurang menggigit.
Misteri di Balik Kepergian David
Lalu, apa sebenarnya yang membuat David tiba-tiba menghilang dari Persib? Usut punya usut, ternyata bukan masalah kesehatan yang jadi biang keladinya. Komisaris PT Persib Bandung Bermartabat, Umuh Muchtar, mengungkapkan bahwa David sengaja mangkir karena masalah pembayaran sisa down payment (DP) untuk perpanjangan kontraknya.
Persib memang telah membayar gaji David secara penuh, namun David bersikeras menuntut sisa DP yang belum dilunasi. Meski pada akhirnya pembayaran tersebut telah diselesaikan oleh pihak klub, David tetap absen dalam pertandingan melawan Bhayangkara FC. Sikap ini memicu kekecewaan dari pihak manajemen Persib, terutama terhadap agen David yang dianggap tidak profesional.
Drama di Balik Layar dan Kepentingan yang Bertabrakan
Kasus David da Silva ini bukan sekadar soal uang. Ini adalah cerminan dinamika kompleks dalam dunia sepak bola profesional, di mana kepentingan klub, pemain, dan agen kerap kali bertabrakan. Di satu sisi, klub berupaya menjaga stabilitas tim dan keuangan. Di sisi lain, pemain juga memiliki hak untuk mendapatkan apa yang menjadi kewajiban mereka sesuai kontrak. Sementara itu, agen berperan sebagai penghubung sekaligus penasihat bagi pemain, dengan tujuan memaksimalkan keuntungan kliennya.
Absennya David di saat krusial juga memunculkan spekulasi bahwa ia akan hengkang ke Borneo FC. Rumor ini tentu saja semakin memperkeruh suasana. Namun, akhirnya semua spekulasi berhasil diredam setelah David dan pihak manajemen Persib menyelesaikan masalah administrasi kontrak.
Akhir yang Baik?
Setelah melalui serangkaian drama, David akhirnya memberikan klarifikasi melalui media sosial. Ia meminta maaf atas spekulasi yang beredar dan menegaskan keinginannya untuk kembali bermain bagi Persib. Ia juga menepis tuduhan miring yang dialamatkan padanya dan keluarganya.
Sporting Director PT Persib Bandung Bermartabat, Teddy Tjahjono, juga telah menyampaikan permohonan maaf atas kegaduhan yang terjadi dan mengapresiasi kerja sama dari semua pihak dalam menyelesaikan masalah ini.
Kini, David da Silva telah kembali berlatih bersama Persib dan siap memberikan yang terbaik demi membawa Maung Bandung meraih gelar juara. Namun, kasus ini menjadi pengingat bahwa dalam sepak bola, bukan hanya soal skill dan taktik di lapangan, tetapi juga soal profesionalitas, komunikasi, dan saling menghormati hak dan kewajiban masing-masing pihak.
Kasus ini juga menjadi pelajaran berharga bagi klub-klub sepak bola di Indonesia untuk lebih transparan dan profesional dalam mengelola kontrak pemain agar kejadian serupa tidak terulang kembali. Para penggemar tentu berharap agar drama di luar lapangan tidak lagi mengganggu performa tim kesayangan mereka.