Ketindihan Saat Tidur: Bukan Sekadar Mitos, Ini Fakta Ilmiah dan Cara Mengatasinya

Fatma Lutfia

Serba Serbi Kehidupan

Pernahkah kamu tiba-tiba terbangun di tengah malam, merasa seluruh tubuh kaku seperti tertindih beban berat, sulit bernapas, dan bahkan tidak bisa berteriak minta tolong? Kondisi ini, yang sering disebut ketindihan atau sleep paralysis, mungkin pernah dialami oleh sebagian dari kita. Masyarakat awam kerap mengaitkannya dengan hal-hal mistis, namun tahukah kamu bahwa ada penjelasan ilmiah di baliknya? Yuk, kita bedah lebih dalam!

Sleep Paralysis: Lebih dari Sekadar ‘Ditindih Setan’

Sleep paralysis adalah kondisi ketika seseorang berada dalam keadaan antara terjaga dan tidur, di mana ia kehilangan kemampuan untuk bergerak atau berbicara. Biasanya terjadi saat akan tertidur (hypnagogic) atau saat bangun tidur (hypnopompic). Kondisi ini seringkali disertai dengan perasaan panik, sesak napas, dan halusinasi yang menyeramkan. Bayangkan, mata terbuka, sadar akan lingkungan sekitar, namun tubuh sama sekali tak bisa digerakkan. Sungguh pengalaman yang menakutkan, bukan?

Mengapa Tubuh Bisa ‘Mogok’ Saat Tidur?

Secara ilmiah, sleep paralysis berkaitan erat dengan tahapan tidur REM (Rapid Eye Movement). Pada fase tidur REM, otak aktif bermimpi, sementara tubuh secara alami melumpuhkan otot-otot rangka untuk mencegah kita bergerak dan mewujudkan mimpi. Nah, sleep paralysis terjadi ketika mekanisme ini ‘bermasalah’. Otak sudah mulai terbangun, namun kelumpuhan otot masih bertahan, sehingga kita terjebak dalam kondisi tak berdaya.

Beberapa faktor yang meningkatkan risiko sleep paralysis:

  • Kurang Tidur: Pola tidur yang tidak teratur atau kurang tidur kronis dapat mengacaukan siklus tidur dan memicu sleep paralysis.
  • Stres Berlebihan: Tingkat stres dan kecemasan yang tinggi dapat mengganggu kualitas tidur dan berkontribusi pada kondisi ini.
  • Pola Tidur Terbalik: Bekerja shift malam atau sering berganti zona waktu juga dapat memicu sleep paralysis.
  • Posisi Tidur: Tidur terlentang cenderung lebih rentan mengalami sleep paralysis karena gravitasi dapat mempengaruhi pernapasan.
  • Kondisi Medis: Gangguan tidur seperti narkolepsi, gangguan kecemasan, dan sleep apnea juga dapat meningkatkan risiko sleep paralysis.
  • Faktor Genetik: Riwayat keluarga yang pernah mengalami sleep paralysis juga bisa menjadi faktor risiko.

Bukan Sekadar Mitos, Ini Cara Mengatasinya!

Meskipun terasa menyeramkan, sleep paralysis umumnya bukan kondisi yang berbahaya. Kabar baiknya, ada beberapa cara yang bisa kamu lakukan untuk mencegah dan mengatasinya:

  • Jaga Pola Tidur Teratur: Cobalah untuk tidur dan bangun pada jam yang sama setiap hari, termasuk di akhir pekan.
  • Ciptakan Ritual Sebelum Tidur: Lakukan aktivitas yang menenangkan sebelum tidur, seperti membaca buku, meditasi, atau mandi air hangat.
  • Hindari Kafein dan Alkohol: Hindari mengonsumsi kafein dan alkohol menjelang waktu tidur karena dapat mengganggu kualitas tidur.
  • Kelola Stres: Lakukan aktivitas yang dapat meredakan stres, seperti olahraga, yoga, atau meditasi.
  • Perhatikan Posisi Tidur: Cobalah untuk tidak tidur terlentang, dan memilih posisi menyamping.
  • Berkonsultasi dengan Dokter: Jika sleep paralysis sering terjadi dan mengganggu kualitas hidup, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter atau ahli tidur. Mereka dapat membantu mencari tahu penyebabnya dan memberikan penanganan yang tepat.

Jadi, ketindihan saat tidur bukan semata-mata tentang makhluk halus atau dunia lain. Ada penjelasan ilmiah yang melatarbelakanginya. Dengan memahami penyebab dan cara mengatasinya, kita bisa lebih tenang dan mendapatkan kualitas tidur yang lebih baik. Jangan biarkan ‘momok’ ketindihan menghantui malammu.

Baca Juga

Potret Terbaru Biby Alraen Istri Rifky Balweel Usai Lepas Hijab, Sebut Ini Jadi Proses Hidup

Dea Lathifa

Istri aktor Rifky Balweel, Biby Alraen baru-baru ini menarik perhatian publik. Bukan karena paras cantiknya, namun karena penampilan barunya. Biasa tampil dengan hijab, Biby ...

Daftar Lengkap Hari Penting Nasional dan Internasional Bulan Juni: Ada Apa Saja?

Dian Kartika

Bulan Juni hadir dengan beragam peringatan penting, baik di tingkat nasional maupun internasional. Deretan hari-hari besar ini bukan sekadar penanda ...

10 Rekomendasi Celana Dalam Pria Terbaik: Nyaman, Berkualitas, dan Harga Terjangkau

Husen Fikri

Bingung memilih hadiah untuk pria tersayang? Jangan khawatir, celana dalam bisa menjadi pilihan yang tepat! Selain berfungsi sebagai pakaian dalam, ...

10 Pilihan Minuman Diet di Indomaret: Rendah Gula, Rendah Kalori, Harga Terjangkau!

Annisa Ramadhani

Bagi Mama dan Papa yang sedang berjuang mencapai berat badan ideal, memilih minuman yang tepat adalah kunci sukses diet. Jangan ...

Taeyong NCT Botak Wamil, Ini Jadwal Pulang dan Alasan Wajib Militer di Korea Selatan

Sarah Oktaviani

Kabar Taeyong NCT mencukur habis rambutnya sebelum berangkat wajib militer (wamil) memang sempat bikin heboh jagat maya. Isu bahwa Jungwoo ...

9 Negara Paling Dibenci di Dunia: Konflik, Sejarah Kelam, hingga Isu Sosial

Dea Lathifa

Setiap negara, layaknya individu, memiliki sisi yang disukai dan tidak disukai. Namun, ada beberapa negara yang tampaknya lebih sering menjadi ...

Tinggalkan komentar