Lagu "Satu Hari di Bulan Juni" milik Tulus kembali mencuri perhatian publik, terutama di platform TikTok. Bukan lagu baru, karya yang dirilis pada 2014 silam ini mendadak viral berkat penggalan liriknya yang sederhana namun mengena, "kamu cantik meski tanpa bedak." Fenomena ini menunjukkan bagaimana sebuah lagu lama bisa menemukan relevansinya kembali di era digital, berkat kekuatan media sosial dan sentuhan emosional yang terkandung di dalamnya.
Lagu ini bukan sekadar kumpulan kata-kata puitis. Lebih dari itu, "Satu Hari di Bulan Juni" menawarkan perspektif yang menenangkan di tengah hiruk pikuk kehidupan modern. Liriknya yang sederhana, "Kita tak perlu terlalu banyak uang, kita bahagia meski tak kemana-mana," seolah menjadi pengingat bahwa kebahagiaan sejati bisa ditemukan dalam kesederhanaan dan penerimaan diri.
Pesan "kamu cantik meski tanpa bedak" menjadi magnet utama yang menarik perhatian banyak orang, khususnya kaum perempuan. Di tengah standar kecantikan yang seringkali tidak realistis, lirik ini hadir sebagai afirmasi positif yang membebaskan. Tulus seperti mengajak kita untuk merayakan kecantikan alami yang terpancar dari dalam diri, tanpa harus bergantung pada riasan.
Also Read
Kebangkitan "Satu Hari di Bulan Juni" di TikTok juga mencerminkan selera musik yang dinamis di kalangan generasi muda. Meskipun bukan lagu baru, mereka bisa mengapresiasi keindahan melodi dan kedalaman liriknya. Fenomena ini juga membuktikan bahwa lagu-lagu lawas punya daya tarik abadi, dan bisa terus relevan sepanjang masa.
Video musik "Satu Hari di Bulan Juni" di platform streaming pun ikut terkena dampak positifnya. Jumlah penonton dan pendengar lagu ini meningkat drastis, menunjukkan bahwa ketertarikan pada lagu ini bukan hanya sekadar tren sesaat.
Lagu ini, dengan lirik yang menyentuh dan nada yang menenangkan, seperti memberikan oase di tengah gempuran konten media sosial yang seringkali penuh tekanan. Pesannya yang kuat tentang penerimaan diri dan kebahagiaan dalam kesederhanaan membuat "Satu Hari di Bulan Juni" layak untuk terus didengarkan dan diapresiasi. Lagu ini mengingatkan kita bahwa kebahagiaan bisa ditemukan dalam hal-hal kecil dan bahwa kecantikan sejati tidak selalu membutuhkan polesan.