Siapa sangka, seorang bocah asal Banyuwangi, Farel Prayoga, mampu menyihir Istana Merdeka dan jutaan pasang mata di seluruh Indonesia? Namanya melambung tinggi bak roket, usai penampilannya yang memukau di perayaan HUT RI ke-77 pada 17 Agustus lalu. Bocah yang kala itu masih berusia 12 tahun ini, dengan lugas dan penuh percaya diri melantunkan lagu ‘Ojo Dibandingke’, sebuah tembang yang kini tak asing lagi di telinga masyarakat.
Lahir dan Tumbuh di Banyuwangi, Merintis Karir Lewat Suara Merdu
Farel Prayoga lahir di Banyuwangi, Jawa Timur, pada 8 Agustus 2010. Ia tercatat sebagai siswa Sekolah Dasar Negeri (SDN) 2 Kepundungan, Kecamatan Srono, Banyuwangi. Sebelum momen bersejarah di Istana, Farel dikenal sebagai penyanyi jalanan yang kerap tampil di acara hajatan. Siapa sangka, bakatnya mampu mengantarkannya ke panggung yang jauh lebih megah.
‘Ojo Dibandingke’: Pesona Lagu Sederhana yang Menyentuh Hati
Lagu ‘Ojo Dibandingke’ karya Abah Lala, bukan lagu baru di kancah musik dangdut. Namun, lewat suara Farel, lagu ini seolah menemukan ruh baru. Liriknya yang sederhana, tentang ketidakmampuan dan harapan untuk diterima apa adanya, mampu menyentuh hati banyak orang. Penggalan lirik "Wong ko ngene kok dibanding-bandingke, saing-saingke yo mesti kalah" menjadi anthem bagi mereka yang merasa kerap dibandingkan dengan orang lain.
Also Read
Bukan hanya liriknya, pembawaan Farel juga menjadi daya tarik tersendiri. Ia bernyanyi dengan penghayatan yang mendalam, seolah benar-benar merasakan setiap kata yang diucapkan. Tak heran, para tamu undangan di Istana, termasuk Presiden Jokowi, ikut bergoyang dan hanyut dalam alunan musik dangdut koplo yang membius.
Fenomena Farel Prayoga: Lebih dari Sekedar Viral
Keberhasilan Farel bukan hanya sekadar fenomena viral sesaat. Ia adalah representasi bahwa bakat bisa datang dari mana saja, bahkan dari pelosok desa. Kisahnya menjadi inspirasi bagi banyak anak muda di Indonesia, bahwa kerja keras dan kepercayaan diri adalah kunci untuk meraih impian.
Lebih dari itu, Farel membuktikan bahwa musik dangdut, khususnya dangdut koplo, mampu menembus batas. Ia berhasil mengangkat derajat musik yang kerap dianggap kampungan ini ke panggung nasional. Hal ini juga menjadi pengingat, bahwa kekayaan budaya Indonesia sungguh beragam, dan patut untuk diapresiasi.
Masa Depan Farel: Bakat yang Perlu Terus Diasah
Kini, Farel Prayoga menjadi salah satu penyanyi cilik yang paling diperhitungkan di Indonesia. Tawaran manggung pun berdatangan, dengan honor yang fantastis. Tentu ini adalah buah dari kerja keras dan bakat yang dimilikinya. Namun, penting juga bagi Farel untuk terus mengasah bakatnya, dan tidak terlena dengan ketenaran yang ia dapatkan. Dukungan dari orang-orang terdekat dan juga masyarakat Indonesia akan sangat berarti bagi perkembangannya.
Farel Prayoga, bocah dari Banyuwangi, adalah bukti bahwa Indonesia punya banyak talenta luar biasa. Ia adalah fenomena yang mengajarkan kita tentang arti kerja keras, kepercayaan diri, dan penghargaan terhadap keberagaman budaya. Mari kita nantikan terus karya-karya Farel selanjutnya, dan terus dukung anak-anak Indonesia untuk meraih impiannya.
Lirik Lagu ‘Ojo Dibandingke’
Wong ko ngene kok dibanding-bandingke (banding-banding) Saing-saingke, yo mesti kalah Ku berharap engkau mengerti, di hati ini Hanya ada kamu
Wong ko ngene kok dibanding-bandingke (banding-bandingke) Saing-saingke, yo mesti kalah Tak oyak’o, aku yo ora mampu Mung sak kuatku mencintaimu
Ku berharap engkau mengerti, di hati ini Hanya ada kamu
Wong ko ngene kok dibanding-bandingke (banding-bandingke) Saing-saingke, yo mesti kalah Tak oyak’o, aku yo ora mampu Mung sak kuatku mencintaimu
Ku berharap engkau mengerti, di hati ini Hanya ada kamu (sekali lagi, Mase!)
Wong ko ngene kok dibanding-bandingke Saing-saingke, yo mesti kalah Tak oyak’o, aku yo ora mampu Mung sak kuatku mencintaimu
Ku berharap engkau mengerti, di hati ini Hanya ada kamu
Aku yakin, engkau dan aku ‘Kan bersatu (‘kan bersatu) Hingga akhir waktu