10 Praktik Santet Paling Umum di Indonesia: Dari Tanah Kuburan hingga Tali Gaib

Annisa Ramadhani

Serba Serbi Kehidupan

Di tengah modernitas, praktik santet atau ilmu hitam masih menjadi fenomena yang mengakar di beberapa wilayah Indonesia. Ritual ini, yang kerap dilatarbelakangi dendam atau keinginan mencelakai, melibatkan dukun dan berbagai media yang dipercaya memiliki kekuatan magis. Meskipun ditentang oleh banyak agama, santet tetap eksis dan menimbulkan rasa penasaran sekaligus ketakutan. Berikut adalah 10 jenis praktik santet yang paling umum ditemui di Indonesia, dilengkapi dengan insight dan perspektif baru:

1. Santet Tanah Kuburan: Lebih dari sekadar tanah, media ini sering kali dibungkus kain kafan dan ‘diaktifkan’ dengan banaspati, seolah menjadi bola api yang dikirim ke rumah korban. Praktik ini bukan sekadar simbol kematian, melainkan teror psikologis yang menyasar rasa aman korban di kediamannya sendiri.

2. Boneka Santet: Boneka yang dibuat menyerupai pocong dan diisi elemen personal korban seperti rambut atau foto, kemudian dikubur, adalah simbolisasi penyiksaan psikis. Tindakan ini bukan hanya melukai, tetapi juga menciptakan ketakutan mendalam dan perasaan terkekang pada korban.

3. Santet Benda Tajam: Silet, paku, atau kawat yang dikirim langsung ke tubuh target, menunjukkan praktik santet yang paling agresif dan langsung menyerang fisik. Ini bukan hanya tentang rasa sakit, tetapi juga tentang bagaimana tubuh korban menjadi arena peperangan ilmu hitam.

4. Santet Tulang Ayam: Praktik ini unik karena menargetkan bisnis atau usaha korban, menggunakan tulang ayam untuk ‘menutup rezeki’. Ini menunjukkan bahwa santet tidak hanya menyasar individu, tetapi juga aspek kehidupan sosial dan ekonomi.

5. Santet Binatang Melata: Kehadiran ular, kalajengking, atau kelabang di rumah korban bukan sekadar insiden, melainkan pertanda adanya serangan santet. Binatang-binatang ini menjadi agen teror, mengganggu ketenangan dan menciptakan suasana yang menakutkan.

6. Santet Jimat Rajah: Jimat dengan tulisan Arab, sering digunakan untuk tujuan ‘pelet’ atau memikat. Ironisnya, praktik ini justru bertentangan dengan ajaran Islam yang melarang sihir. Ini menunjukkan adanya percampuran budaya dan kepercayaan yang kompleks.

7. Santet Bahul: Bahul berupa ikatan kain yang berisi perjanjian dengan jin dan diletakkan di tempat tersembunyi, menunjukkan bahwa praktik santet sering melibatkan kekuatan gaib. Bahul menjadi simbol adanya kesepakatan antara dukun dan entitas lain dalam dunia spiritual.

8. Santet Rambut dan Kuku: Praktik ini bertujuan mempersulit korban mendapatkan jodoh, menunjukkan bahwa santet dapat menyasar kehidupan pribadi dan relasi sosial. Ini adalah bentuk intimidasi yang sangat personal dan sulit dideteksi.

9. Santet Foto: Penggunaan foto korban, ditambah data diri, menunjukkan bahwa santet bisa dilakukan dengan memanfaatkan identitas dan informasi personal. Foto menjadi medium untuk mengarahkan serangan, seolah-olah korban hadir secara fisik di hadapan pelaku.

10. Santet Tali Gaib: Tali gaib yang menghubungkan pelaku dan korban memberikan kontrol atas korban, menunjukkan bahwa santet juga dapat digunakan untuk memanipulasi. Praktik ini menunjukkan sisi gelap dari ilmu hitam yang tidak hanya melukai tetapi juga mengendalikan.

Refleksi dan Perspektif:

Praktik santet bukan sekadar cerita mistis, melainkan cerminan dari konflik sosial dan emosi negatif yang belum terselesaikan. Ketidakberdayaan dan rasa sakit hati seringkali menjadi pemicu orang beralih pada praktik ini. Selain itu, kepercayaan pada hal-hal gaib dan mitos yang masih kuat juga turut melestarikan santet.

Penting untuk diingat bahwa praktik santet tidak hanya merugikan korban, tetapi juga menghancurkan nilai-nilai kemanusiaan. Perilaku ini menciptakan lingkaran setan kekerasan dan dendam yang tidak pernah berakhir. Alih-alih terjebak dalam praktik yang merusak, ada baiknya kita mencari solusi yang lebih konstruktif dan damai dalam menghadapi masalah dan konflik. Dengan meningkatkan kesadaran, mengedepankan dialog, serta memperkuat nilai-nilai keagamaan, kita bisa menjauhkan diri dari praktik-praktik merugikan seperti santet.

Baca Juga

Daftar Lengkap Hari Penting Nasional dan Internasional Bulan Juni: Ada Apa Saja?

Dian Kartika

Bulan Juni hadir dengan beragam peringatan penting, baik di tingkat nasional maupun internasional. Deretan hari-hari besar ini bukan sekadar penanda ...

10 Rekomendasi Celana Dalam Pria Terbaik: Nyaman, Berkualitas, dan Harga Terjangkau

Husen Fikri

Bingung memilih hadiah untuk pria tersayang? Jangan khawatir, celana dalam bisa menjadi pilihan yang tepat! Selain berfungsi sebagai pakaian dalam, ...

10 Pilihan Minuman Diet di Indomaret: Rendah Gula, Rendah Kalori, Harga Terjangkau!

Annisa Ramadhani

Bagi Mama dan Papa yang sedang berjuang mencapai berat badan ideal, memilih minuman yang tepat adalah kunci sukses diet. Jangan ...

Taeyong NCT Botak Wamil, Ini Jadwal Pulang dan Alasan Wajib Militer di Korea Selatan

Sarah Oktaviani

Kabar Taeyong NCT mencukur habis rambutnya sebelum berangkat wajib militer (wamil) memang sempat bikin heboh jagat maya. Isu bahwa Jungwoo ...

9 Negara Paling Dibenci di Dunia: Konflik, Sejarah Kelam, hingga Isu Sosial

Dea Lathifa

Setiap negara, layaknya individu, memiliki sisi yang disukai dan tidak disukai. Namun, ada beberapa negara yang tampaknya lebih sering menjadi ...

Dokter Tifa: Profil, Biodata, dan Kontroversi di Balik Ahli Epidemiologi

Annisa Ramadhani

Siapa sebenarnya Dokter Tifa yang namanya seringkali menghiasi linimasa media sosial? Lebih dari sekadar ahli epidemiologi, sosok Tifauzia Tyassuma atau ...

Tinggalkan komentar