Afnan Malay, nama yang mungkin tak asing bagi pegiat gerakan mahasiswa era 80-an, kembali mencuat ke permukaan. Mantan aktivis 1984 ini kini aktif sebagai anggota Dewan Pakar Tim Nasional (Timnas) pasangan capres dan cawapres Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (AMIN). Siapa sebenarnya Afnan Malay, dan mengapa ia memutuskan mendukung AMIN?
Dari Jalanan ke Panggung Politik: Jejak Aktivisme Afnan Malay
Lahir di Jawa Tengah, Afnan Malay dikenal sebagai sosok yang kritis dan berani menyuarakan pendapat. Ia adalah pencetus Sumpah Mahasiswa (1988), sebuah ikon gerakan mahasiswa anti-Orde Baru. Bukan hanya itu, Afnan juga dikenal sebagai seorang penyair yang karyanya sarat dengan kritik sosial. Puisi-puisinya, yang lahir dari pengalaman dan perenungannya terhadap kondisi bangsa, telah menjadi bagian dari catatan sejarah perjuangan mahasiswa di Indonesia.
Kiprahnya di dunia kepenulisan tak berhenti di era 80-an. Afnan Malay tercatat pernah membuat antologi puisi melawan Covid-19 dan beberapa karyanya diterbitkan oleh Tonggak Pustaka, Yogyakarta. Karya-karya tersebut membawanya berkelana ke berbagai negara, mulai dari Asia hingga Eropa, memperluas cakrawala pemikiran dan pengalaman hidupnya.
Also Read
Mengapa Beralih Dukungan ke AMIN?
Keputusan Afnan Malay untuk mendukung pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) bukanlah tanpa alasan. Ia melihat adanya pergeseran signifikan dari apa yang diharapkan dari pemerintahan saat ini. Afnan, bersama rekan-rekan aktivis lainnya, merasa bahwa harapan demokrasi yang sempat digantungkan pada Presiden Joko Widodo kini mengalami banyak perubahan yang tidak sesuai dengan cita-cita awal.
Lebih dari itu, Afnan Malay dan teman-temannya secara tegas menolak adanya politik dinasti yang dianggap tengah menggerogoti sendi-sendi demokrasi di Indonesia. Mereka melihat Pilpres 2024 sebagai momentum penting untuk mengembalikan kewarasan berdemokrasi dan bernegara. Pilihan mereka jatuh pada AMIN, diyakini sebagai representasi harapan untuk perubahan yang lebih baik.
Lebih dari Sekadar Dukungan, Sebuah Panggilan Moral
Keputusan Afnan Malay untuk terlibat aktif dalam tim pemenangan AMIN bukan sekadar dukungan politik semata. Ini adalah panggilan moral, sebuah tanggung jawab dari seorang aktivis yang tidak pernah berhenti mengamati dan mengkritisi arah pembangunan bangsa. Afnan, dengan pengalaman dan pemikirannya, berupaya memberikan kontribusi bagi perbaikan sistem dan tata kelola negara.
Kehadiran Afnan Malay di tim AMIN menjadi pengingat bahwa semangat perjuangan dan idealisme para aktivis muda era 80-an masih hidup dan relevan hingga hari ini. Perjuangan untuk demokrasi dan keadilan tidak pernah selesai, dan sosok seperti Afnan Malay menjadi bukti bahwa perubahan bisa datang dari berbagai arah, termasuk dari mereka yang pernah berteriak di jalanan.
Dengan profil yang kuat dan alasan yang jelas, dukungan Afnan Malay kepada AMIN menjadi salah satu faktor menarik dalam dinamika politik menjelang Pilpres 2024. Kehadirannya memberikan warna tersendiri dan memberikan perspektif baru bagi para pemilih, khususnya mereka yang peduli dengan isu-isu demokrasi dan keadilan.