Agustus tiba, semangat kemerdekaan pun membara. Di tengah hiruk pikuk persiapan perayaan, satu lagu selalu hadir mengiringi: "17 Agustus Tahun 45". Lagu yang akrab di telinga ini bukan sekadar nyanyian wajib upacara, tapi juga menyimpan cerita panjang tentang perjuangan dan sosok inspiratif di baliknya.
Bagi banyak orang, lagu "17 Agustus" atau "Hari Merdeka" adalah soundtrack wajib perayaan kemerdekaan. Liriknya yang sederhana namun penuh makna, mampu membangkitkan rasa nasionalisme dan mengingatkan pada jasa para pahlawan. Namun, pernahkah kita bertanya siapa sebenarnya sosok di balik terciptanya lagu yang begitu membekas di hati ini?
Adalah Husein Mutahar, atau yang lebih dikenal dengan H. Mutahar, seorang tokoh nasional serba bisa. Lahir di Semarang pada 5 Agustus 1916 dan wafat pada 9 Juni 2004, H. Mutahar bukan hanya seorang komponis berbakat. Beliau juga seorang pejuang kemerdekaan, diplomat, dan tokoh kepramukaan.
Also Read
Selain menciptakan lagu "17 Agustus," H. Mutahar juga dikenal sebagai sosok yang merancang formasi Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka). Betapa besar kontribusinya terhadap bangsa ini, tak hanya dalam seni dan musik, tetapi juga dalam bidang kepemudaan dan pembangunan karakter.
Lagu "17 Agustus" sendiri bukanlah sekadar untaian kata. Lebih dari itu, lagu ini adalah pengingat akan momen bersejarah ketika bangsa Indonesia menyatakan kemerdekaannya. Setiap baitnya mengandung semangat perjuangan, persatuan, dan tekad untuk terus mempertahankan kemerdekaan.
Liriknya yang singkat namun kuat, mampu membangkitkan semangat nasionalisme di setiap dada. Mari kita resapi kembali liriknya:
Tujuh belas Agustus tahun empat lima
Itulah hari kemerdekaan kita
Hari merdeka nusa dan bangsa
Hari lahirnya bangsa Indonesia
Merdeka
Sekali merdeka tetap merdeka
Selama hayat masih dikandung badan
Kita tetap setia tetap sedia
Mempertahankan Indonesia
Kita tetap setia tetap sedia
Membela negara kita
Di tengah kesibukan dan rutinitas, jangan biarkan lagu ini hanya menjadi sekadar nyanyian tanpa makna. Jadikan setiap liriknya sebagai pengingat akan perjuangan para pendahulu, sekaligus sebagai penyemangat untuk terus berkontribusi bagi bangsa. Mari kita nyanyikan "17 Agustus" dengan penuh penghayatan, bukan hanya sebagai ritual, melainkan sebagai wujud cinta tanah air dan penghormatan kepada para pahlawan.
Bulan Agustus ini, mari kita tidak hanya merayakan kemerdekaan dengan gegap gempita, tetapi juga dengan merenungkan makna kemerdekaan itu sendiri. Kita bisa belajar banyak dari sosok H. Mutahar, seorang pencipta lagu "17 Agustus" yang juga seorang pejuang dan tokoh inspiratif. Kita bisa belajar tentang bagaimana mencintai negeri ini dengan berkarya dan berdedikasi. Selamat menyambut Hari Kemerdekaan!