Memasuki trimester akhir kehamilan, wajar jika ibu hamil dilanda berbagai macam sensasi di perut. Salah satu yang kerap membingungkan adalah rasa mulas. Apakah ini pertanda ingin buang air besar (BAB) atau justru kontraksi menjelang persalinan? Kebingungan ini sering dialami, terutama oleh para ibu yang baru pertama kali mengandung. Yuk, kita bedah perbedaan antara mulas BAB dan kontraksi agar lebih siap menghadapi persalinan!
Mulas BAB: Rasa Perut yang "Akrab"
Mulas BAB adalah sensasi yang sudah familiar bagi sebagian besar orang. Saat hamil, kondisi ini bisa lebih sering terjadi karena perubahan hormon dan tekanan pada sistem pencernaan. Mulas BAB biasanya muncul dengan ciri-ciri berikut:
- Frekuensi dan Durasi: Mulas BAB datang dengan frekuensi yang tidak teratur dan durasinya cenderung singkat, sekitar 20 detik hingga 2 menit.
- Intensitas: Rasa mulasnya cenderung stabil dan tidak semakin kuat dari waktu ke waktu.
- Lokasi: Mulas BAB biasanya terasa di perut bagian bawah, area panggul, atau lipatan paha, dan tidak menyebar ke seluruh area perut.
- Pereda: Mulas BAB seringkali mereda dengan gerakan ringan seperti berjalan kaki atau setelah buang air besar.
Kontraksi: Pertanda Lahiran yang Tak Bisa Diabaikan
Kontraksi adalah kondisi otot rahim yang mengencang dan mengendur secara berulang. Ini adalah pertanda penting bahwa tubuh sedang bersiap untuk melahirkan. Berikut adalah ciri-ciri kontraksi yang perlu dikenali:
Also Read
- Frekuensi dan Durasi: Kontraksi muncul dengan frekuensi yang semakin sering, hingga mencapai 3-4 kali dalam 10 menit. Durasi kontraksi juga semakin lama, dari 30-60 detik hingga 60-90 detik atau lebih.
- Intensitas: Rasa mulas akibat kontraksi terasa semakin kuat dan intens. Ini adalah ciri khas yang membedakannya dengan mulas BAB.
- Lokasi: Kontraksi biasanya terasa di perut bagian atas, menjalar ke pinggang atau sebaliknya, kemudian menyebar ke seluruh area perut. Sensasi ini bisa sangat kuat hingga terasa seperti diremas atau ditarik.
- Penyerta: Kontraksi seringkali disertai dengan keluarnya lendir bercampur darah, tanda bahwa leher rahim mulai membuka. Pergerakan bayi ke arah panggul juga bisa menjadi tanda kontraksi.
- Perubahan Posisi: Rasa nyeri kontraksi cenderung tidak berkurang dengan perubahan posisi atau aktivitas ringan, justru semakin kuat.
- Ketuban Pecah: Pecahnya air ketuban, meskipun tidak selalu terjadi bersamaan dengan kontraksi, merupakan pertanda bahwa persalinan sudah dekat.
- Sakit Pinggang: Sakit pinggang bagian bawah yang terasa lebih kuat dari biasanya juga bisa menjadi tanda kontraksi.
- Keteraturan: Kontraksi memiliki pola yang semakin teratur seiring dengan berjalannya waktu.
Kapan Harus ke Rumah Sakit?
Jika Anda merasakan mulas yang disertai dengan tanda-tanda kontraksi di atas, terutama jika:
- Kontraksi terjadi semakin sering dan teratur.
- Intensitas nyeri semakin kuat.
- Keluar lendir bercampur darah.
- Air ketuban pecah.
Segera pergi ke rumah sakit atau fasilitas kesehatan terdekat. Ini adalah saat yang tepat untuk mendapatkan penanganan medis dan bersalin dengan aman.
Lebih dari Sekedar Rasa Mulas: Peran Intuisi Ibu
Meskipun ada perbedaan yang jelas antara mulas BAB dan kontraksi, terkadang sulit untuk membedakannya. Yang paling penting adalah mendengarkan tubuh Anda. Intuisi seorang ibu biasanya sangat kuat dalam memahami perubahan yang terjadi. Jika Anda merasa ada sesuatu yang berbeda atau khawatir, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter atau bidan.
Melahirkan adalah pengalaman yang luar biasa. Dengan pemahaman yang baik tentang perbedaan mulas BAB dan kontraksi, Anda bisa lebih siap dan tenang dalam menghadapi persalinan. Ingat, setiap ibu hamil punya pengalaman yang berbeda. Yang terpenting adalah selalu memantau kondisi diri dan bayi, serta segera mencari bantuan medis jika diperlukan.