Memasuki trimester ketiga kehamilan, Bunda tentu semakin bersemangat menantikan kelahiran buah hati. Normalnya, di usia kehamilan 33-36 minggu, posisi bayi sudah berputar dengan kepala di bawah, siap memasuki jalan lahir. Namun, ada kalanya bayi tetap berada dalam posisi sungsang, yaitu posisi dengan bokong atau kaki berada di dekat jalan lahir, sementara kepala berada di atas. Kondisi ini tentu membuat Bunda khawatir.
Penting bagi Bunda untuk mengenali tanda-tanda gerakan janin sungsang agar dapat segera berkonsultasi dengan dokter. Artikel ini akan membahas 4 tanda gerakan janin sungsang yang perlu Bunda perhatikan, lengkap dengan cara mendeteksinya.
1. Tekanan di Tulang Rusuk, Pertanda Posisi Frank Breech
Bunda merasakan tekanan atau sensasi tidak nyaman di sekitar tulang rusuk? Bisa jadi, ini adalah tanda bayi berada dalam posisi frank breech. Pada posisi ini, kedua kaki bayi lurus ke atas hingga sejajar telinga, sementara bokong berada di dekat jalan lahir. Kepala bayi mungkin teraba seperti benjolan keras di atas pusar. Sensasi ini bisa membuat Bunda merasa sesak karena kepala bayi menekan diafragma, otot yang berperan dalam pernapasan.
Also Read
2. Tendangan Kuat di Kandung Kemih, Indikasi Complete Breech
Posisi complete breech terjadi ketika kedua lutut dan kaki bayi menekuk, sehingga bokong atau kaki menjadi bagian terdekat dengan jalan lahir. Akibatnya, tendangan bayi akan terasa lebih kuat dan tajam di area kandung kemih. Bunda mungkin akan lebih sering merasakan dorongan untuk buang air kecil. Jadi, jangan sepelekan jika intensitas buang air kecil meningkat drastis, ya.
3. Perubahan Letak Detak Jantung Janin, Tanda Penting
Salah satu tanda gerakan janin sungsang yang bisa Bunda deteksi adalah letak detak jantung bayi. Pada kehamilan normal, detak jantung bayi akan terdengar jelas di bawah pusar. Namun, jika bayi dalam posisi sungsang, detak jantungnya justru akan terdengar di atas pusar. Meskipun letaknya bisa berubah seiring pergerakan bayi, perubahan ini patut diwaspadai.
4. Kurangnya Gerakan di Perut Bagian Bawah
Jika bayi dalam posisi normal, Bunda akan merasakan pergerakan aktif di area perut bagian bawah. Sebaliknya, jika bayi sungsang dengan posisi menghadap belakang, Bunda mungkin tidak merasakan banyak gerakan. Oleh karena itu, penting untuk selalu memantau pergerakan bayi. Jika Bunda merasa gerakan bayi berkurang atau berubah dari biasanya, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter.
Penyebab dan Faktor Risiko Bayi Sungsang
Penyebab pasti bayi sungsang belum diketahui sepenuhnya. Namun, ada beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya kondisi ini:
- Kehamilan multipara: Hamil berkali-kali dapat meningkatkan risiko bayi sungsang.
- Riwayat kehamilan prematur: Bayi yang lahir prematur lebih mungkin berada dalam posisi sungsang.
- Plasenta previa: Plasenta yang terletak di bagian bawah rahim dapat menghalangi bayi untuk berputar ke posisi normal.
- Masalah pada rahim: Kelainan pada bentuk atau struktur rahim juga dapat meningkatkan risiko bayi sungsang.
Deteksi Sungsang Melalui Pemeriksaan Kehamilan
Pemeriksaan kehamilan rutin sangat penting untuk mendeteksi posisi bayi. Melalui pemeriksaan USG, dokter dapat melihat secara jelas posisi bayi dalam rahim. Beberapa tanda yang akan diperhatikan dokter antara lain:
- Posisi kaki di bawah dan kepala di atas: Ini adalah ciri khas posisi sungsang.
- Bokong di bawah dengan kaki lurus ke atas: Ini merupakan tanda posisi frank breech.
- Bokong di bawah dengan lutut menekuk: Ini adalah ciri posisi complete breech.
Pentingnya Pemeriksaan Rutin
Meskipun beberapa gerakan dan sensasi dapat menjadi indikasi posisi sungsang, penting untuk selalu melakukan pemeriksaan kehamilan rutin. Dengan begitu, dokter dapat memantau perkembangan bayi dan memberikan saran terbaik. Jangan ragu untuk berkonsultasi jika Bunda merasakan hal yang berbeda dari biasanya. Dengan deteksi dini, tindakan yang tepat dapat dilakukan demi kelancaran persalinan dan kesehatan Bunda serta buah hati.