Lagu "Wanita Munafik" dari Sejedewe kembali viral, dan bukan tanpa alasan. Dibawakan dengan nuansa reggae yang khas, lagu ini bukan sekadar alunan musik, melainkan curahan hati seorang pria yang merasa dipermainkan oleh wanita pujaannya. Dirilis pertama kali pada 2013 dan kembali populer pada 2021, lagu ini seolah menjadi pengingat bahwa drama percintaan memang tak pernah ada habisnya.
Lirik Pedas dan Realitas yang Menyentuh
Lirik lagu ini sangat gamblang: "Hey kau wanita munafik, jangan kau tutupi parasmu. Wajahmu memanglah cantik, tapi mengapa otak tak maju?" Bait ini langsung menohok, menggambarkan kekesalan mendalam. Pria ini merasa si wanita cantik hanya memberi harapan palsu. Ia terus memberi sinyal seolah menjauh, tapi di saat bersamaan, justru menciptakan situasi yang membuat pria itu tetap berharap.
Ironisnya, sang wanita justru terlihat menikmati perhatian dan usaha dari pria tersebut. "Banyak alasan tuk jauhiku, seribu cara engkau rakit, agar terus bisa bersamaku," penggalan lirik ini semakin memperjelas adanya permainan perasaan yang sangat merugikan. Pria itu bukan hanya merasa ditolak, tetapi juga merasa dipermainkan.
Also Read
Lebih dari Sekadar Kisah Pribadi
"Wanita Munafik" bukan sekadar kisah cinta bertepuk sebelah tangan. Lagu ini menyentuh isu yang lebih luas tentang komunikasi dan kejujuran dalam hubungan. Seringkali, kita terjebak dalam drama tarik-ulur yang tidak sehat, hanya karena takut untuk mengungkapkan perasaan yang sebenarnya. Baik pria maupun wanita, terkadang lebih memilih untuk bersikap ambigu demi mendapatkan perhatian atau sekadar menjaga gengsi.
Padahal, kejujuran adalah kunci utama dalam membangun hubungan yang sehat dan bermakna. Jika memang ada rasa, jangan ragu untuk mengatakannya. Begitu pula jika tidak, berikan penolakan secara jelas dan hormat, jangan mempermainkan perasaan orang lain. Tindakan ambigu dan memberi harapan palsu hanya akan melahirkan kekecewaan dan sakit hati.
Chord Sederhana untuk Ekspresi Diri
Lagu "Wanita Munafik" juga hadir dengan chord gitar yang sederhana (Em, Am, D, G), sehingga mudah dimainkan dan dinyanyikan oleh siapa saja. Hal ini membuat lagu ini semakin mudah diterima dan menjadi sarana untuk mengekspresikan rasa kesal dan frustrasi terhadap pengalaman cinta yang pahit.
Pesan yang Harus Kita Renungkan
Terlepas dari gender dan latar belakang, kita semua pernah berada dalam posisi pria dalam lagu ini, atau mungkin tanpa disadari kita justru pernah menjadi "wanita munafik" yang memberikan harapan palsu. Lagu ini hadir sebagai pengingat bahwa cinta adalah tentang kejujuran, bukan tentang permainan emosi yang menyesatkan.
Jadi, alih-alih menjadi sosok munafik, mari belajar untuk berkomunikasi secara terbuka, jujur, dan menghormati perasaan orang lain. Dengan begitu, kita bisa menciptakan hubungan yang lebih sehat dan bermakna. Ingat, daripada membuat orang lain bingung dan ilfeel, lebih baik katakan saja yang sebenarnya.
