Pernah dengar istilah varikokel? Mungkin terdengar asing, tapi kondisi ini ternyata cukup umum terjadi pada pria, khususnya di usia produktif. Varikokel adalah pembesaran pembuluh darah vena di dalam skrotum, kantong yang menampung testis. Mirip dengan varises pada kaki, tapi lokasinya saja yang berbeda.
Penyebab dan Dampak Varikokel yang Tak Boleh Disepelekan
Pembuluh darah vena pada testis berfungsi mengalirkan darah kembali ke jantung. Pada varikokel, katup dalam pembuluh darah ini gagal berfungsi dengan baik. Akibatnya, darah menggenang dan menyebabkan pembuluh darah melebar.
Meskipun seringkali tidak menimbulkan gejala yang berarti, varikokel bisa berdampak signifikan pada kesehatan reproduksi pria. Ini karena kondisi tersebut dapat mengganggu produksi dan kualitas sperma. Kok bisa? Peningkatan suhu akibat genangan darah di sekitar testis ternyata punya efek buruk pada pembentukan sperma. Akibatnya, jumlah sperma bisa menurun dan kualitasnya pun terganggu, bahkan bisa menyebabkan infertilitas alias kesulitan punya anak.
Also Read
Selain itu, varikokel juga bisa bikin testis gagal berkembang dengan normal atau bahkan menyusut. Ini tentu jadi perhatian penting terutama untuk para pria usia remaja dan dewasa muda.
Usia Rentan dan Gejala yang Perlu Diketahui
Varikokel paling sering muncul di rentang usia 15-25 tahun. Kebanyakan kasus memang ditemukan di sisi kiri skrotum, namun bukan berarti varikokel tidak mungkin terjadi di kedua sisi.
Sayangnya, varikokel seringkali tidak menunjukkan gejala yang jelas. Beberapa pria mungkin merasakan nyeri atau rasa tidak nyaman pada area skrotum, terutama setelah beraktivitas fisik berat atau berdiri terlalu lama. Sensasi seperti ada "cacing" di dalam skrotum juga bisa jadi salah satu tanda. Tapi, banyak juga yang sama sekali tidak merasakan keluhan apapun.
Deteksi Dini Itu Penting
Kabar baiknya, varikokel umumnya mudah didiagnosis. Dokter biasanya akan melakukan pemeriksaan fisik pada area skrotum untuk mendeteksi adanya pembesaran pembuluh darah. Jika diperlukan, pemeriksaan ultrasonografi (USG) juga bisa dilakukan untuk memastikan diagnosis.
Solusi dan Pengobatan Varikokel
Jika varikokel menimbulkan gejala, terutama yang berhubungan dengan masalah kesuburan, pengobatan biasanya diperlukan. Salah satu opsi pengobatan yang paling umum adalah operasi. Tujuannya adalah untuk mengikat atau memperbaiki pembuluh darah yang bermasalah. Dengan begitu, aliran darah bisa kembali normal dan fungsi testis tidak terganggu.
Pilihan pengobatan lain seperti embolisasi juga ada, yang dilakukan dengan memasukkan kateter kecil ke pembuluh darah yang bermasalah dan menyumbatnya.
Pesan Penting untuk Para Pria
Varikokel mungkin terdengar sepele, tapi dampaknya pada kesuburan pria tidak bisa diabaikan. Pemeriksaan rutin dan deteksi dini sangat penting, terutama jika kamu merasakan gejala yang mencurigakan. Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter jika ada keluhan atau kekhawatiran terkait kesehatan reproduksi. Dengan penanganan yang tepat, dampak buruk varikokel bisa dihindari dan kualitas hidup tetap terjaga. Ingat, kesehatan reproduksi adalah aset berharga yang perlu dijaga.