Kabar penjualan Manchester United terus bergulir bak bola liar di lapangan hijau. Setelah 18 tahun di bawah kepemilikan keluarga Glazer yang penuh kontroversi, kini dua nama besar muncul sebagai kandidat kuat pembeli: Sheikh Jassim bin Hamad Al Thani, seorang miliarder Qatar, dan Sir Jim Ratcliffe, pendiri INEOS. Namun, sorotan utama tertuju pada sosok Sheikh Jassim yang dikabarkan selangkah lagi memuluskan langkahnya menjadi pemilik baru klub berjuluk Setan Merah itu.
Lantas, siapa sebenarnya Sheikh Jassim yang namanya kian santer diperbincangkan ini? Mari kita bedah profil dan jejak rekamnya yang ternyata tak main-main.
Keturunan Keluarga Kerajaan dan Figur Penting di Qatar
Sheikh Jassim bukanlah nama baru di kancah bisnis dan politik Timur Tengah. Ia adalah putra dari mantan Perdana Menteri Qatar, Hamad bin Jassim bin Jaber Al Thani, yang juga dikenal sebagai tokoh berpengaruh di negaranya. Lahir pada tahun 1982, Sheikh Jassim terlahir sebagai anggota keluarga kerajaan Qatar, sebuah privilege yang memberinya akses ke berbagai peluang strategis.
Also Read
Pendidikan formalnya ditempuh di Royal Military Academy Sandhurst, Inggris, sebuah institusi bergengsi yang melahirkan banyak tokoh militer dan pemimpin dunia. Meskipun detail mengenai latar belakang pendidikannya tidak banyak dipublikasikan, keberadaan Sheikh Jassim di akademi militer ternama itu mengindikasikan bahwa ia adalah sosok yang disiplin dan memiliki jiwa kepemimpinan.
Seiring bertambahnya usia, Sheikh Jassim semakin memperlihatkan pengaruhnya di Qatar. Ia kini menjabat sebagai Ketua Qatar Islamic Bank (QIB), salah satu bank terkemuka di kawasan Timur Tengah. Keberhasilannya memimpin QIB, yang membukukan laba bersih lebih dari USD 620 juta pada kuartal pertama 2023, membuktikan bahwa ia bukan hanya pewaris kekayaan keluarga, tetapi juga seorang pengusaha yang cakap.
Kekayaan Fantastis dan Ambisi Mengakuisisi MU
Bicara soal kekayaan, Sheikh Jassim tidak bisa dianggap remeh. Kekayaan pribadinya diperkirakan mencapai USD 1,5 miliar atau sekitar Rp22,3 triliun. Namun, yang lebih mencengangkan adalah kekayaan keluarga Al Thani yang diperkirakan mencapai USD 275 miliar atau setara Rp4 kuadriliun. Angka ini tentu saja menjadi modal yang sangat kuat untuk mengakuisisi klub sebesar Manchester United.
Langkah Sheikh Jassim untuk membeli MU bukan sekadar ambisi pribadi, tetapi juga mencerminkan tren investasi Qatar di dunia olahraga. Setelah sukses menjadi tuan rumah Piala Dunia 2022, Qatar tampaknya semakin gencar melebarkan sayapnya di ranah sepak bola. Jika Sheikh Jassim berhasil mengambil alih MU, bukan tidak mungkin akan terjadi perubahan signifikan dalam pengelolaan klub, baik dari segi finansial maupun strategi permainan.
Lebih dari Sekadar Investor, Potensi Perubahan di MU
Kehadiran Sheikh Jassim sebagai calon pemilik MU bukan hanya soal gelontoran dana segar. Lebih dari itu, ini adalah kesempatan untuk menata ulang klub yang sedang mengalami masa transisi. Dengan latar belakang bisnis dan pemahamannya terhadap olahraga, Sheikh Jassim berpotensi membawa angin segar dan perspektif baru.
Para penggemar MU tentu berharap, di bawah kepemilikan baru, klub kesayangan mereka bisa kembali ke masa kejayaan. Bukan tidak mungkin, dengan dukungan finansial yang kuat dan manajemen yang visioner, MU akan kembali menjadi kekuatan yang disegani di kancah sepak bola dunia.
Tentu saja, proses akuisisi ini masih menyisakan banyak tanda tanya. Namun, satu hal yang pasti, nama Sheikh Jassim kini menjadi perbincangan hangat di kalangan penggemar sepak bola, terutama pendukung Manchester United. Kita tunggu saja, apakah sang miliarder Qatar ini akan benar-benar menjadi juru selamat klub berjuluk Setan Merah itu?