Scott Street: Bahasa Gaul TikTok yang Lahir dari Patah Hati

Maulana Yusuf

Serba Serbi Kehidupan

Fenomena bahasa gaul di media sosial, khususnya TikTok, memang tak pernah ada habisnya. Setiap waktu, muncul istilah-istilah baru yang kemudian menjadi viral dan diadopsi oleh berbagai kalangan usia. Tahun 2022 lalu, salah satu contohnya adalah "Scott Street", sebuah frasa yang belakangan sering terdengar di telinga pengguna internet. Namun, tahukah Anda apa sebenarnya makna di balik istilah yang terdengar begitu puitis ini?

Ternyata, "Scott Street" bukan sekadar rangkaian kata tanpa makna. Istilah ini berakar dari sebuah lagu berjudul sama, karya penyanyi asal Amerika Serikat, Phoebe Bridgers. Lagu ini, yang juga viral di platform TikTok, sering dijadikan latar musik untuk konten-konten bernada melankolis atau galau. Liriknya yang mendalam dan melodi yang menyayat hati tampaknya berhasil menyentuh emosi banyak orang, terutama mereka yang pernah mengalami pahitnya perpisahan.

Lebih dari sekadar lagu, "Scott Street" kemudian menjelma menjadi sebuah kode, sebuah simbol untuk menggambarkan pengalaman patah hati yang begitu membekas. Ia menjadi representasi dari hubungan asmara yang kandas di tengah jalan, membuat dua orang yang dulunya dekat kini terasa begitu asing. Istilah ini seolah menjadi cara baru bagi banyak orang untuk mengartikulasikan perasaan mereka, sebuah cara untuk berempati satu sama lain dalam menghadapi situasi serupa.

Menariknya, fenomena "Scott Street" ini juga menggambarkan bagaimana media sosial, khususnya TikTok, bisa menjadi katalis dalam penyebaran dan pembentukan bahasa gaul. Bukan hanya sekadar tempat hiburan, TikTok kini menjadi ruang di mana ide, perasaan, dan pengalaman hidup dikemas dalam format yang mudah dicerna dan kemudian diadaptasi dalam kehidupan sehari-hari. Lagu dari Phoebe Bridgers, yang awalnya mungkin hanya dinikmati sebagai sebuah karya seni, kini telah bertransformasi menjadi bagian dari bahasa percakapan kaum muda.

Kita bisa melihat bagaimana musik, dengan kekuatannya dalam menyampaikan emosi, bisa memberikan kontribusi yang signifikan terhadap perkembangan bahasa gaul. "Scott Street" bukan hanya sekadar tren sesaat. Lebih dari itu, ia adalah cermin dari bagaimana generasi muda mengekspresikan diri, berinteraksi, dan memaknai pengalaman hidup mereka, termasuk soal cinta dan patah hati. Fenomena ini adalah pengingat bahwa bahasa selalu hidup dan terus berkembang, dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk media sosial dan seni. Jadi, sudahkah Anda ‘bertemu’ dengan Scott Street hari ini?

Baca Juga

Daftar Lengkap Hari Penting Nasional dan Internasional Bulan Juni: Ada Apa Saja?

Dian Kartika

Bulan Juni hadir dengan beragam peringatan penting, baik di tingkat nasional maupun internasional. Deretan hari-hari besar ini bukan sekadar penanda ...

10 Rekomendasi Celana Dalam Pria Terbaik: Nyaman, Berkualitas, dan Harga Terjangkau

Husen Fikri

Bingung memilih hadiah untuk pria tersayang? Jangan khawatir, celana dalam bisa menjadi pilihan yang tepat! Selain berfungsi sebagai pakaian dalam, ...

10 Pilihan Minuman Diet di Indomaret: Rendah Gula, Rendah Kalori, Harga Terjangkau!

Annisa Ramadhani

Bagi Mama dan Papa yang sedang berjuang mencapai berat badan ideal, memilih minuman yang tepat adalah kunci sukses diet. Jangan ...

Taeyong NCT Botak Wamil, Ini Jadwal Pulang dan Alasan Wajib Militer di Korea Selatan

Sarah Oktaviani

Kabar Taeyong NCT mencukur habis rambutnya sebelum berangkat wajib militer (wamil) memang sempat bikin heboh jagat maya. Isu bahwa Jungwoo ...

9 Negara Paling Dibenci di Dunia: Konflik, Sejarah Kelam, hingga Isu Sosial

Dea Lathifa

Setiap negara, layaknya individu, memiliki sisi yang disukai dan tidak disukai. Namun, ada beberapa negara yang tampaknya lebih sering menjadi ...

Dokter Tifa: Profil, Biodata, dan Kontroversi di Balik Ahli Epidemiologi

Annisa Ramadhani

Siapa sebenarnya Dokter Tifa yang namanya seringkali menghiasi linimasa media sosial? Lebih dari sekadar ahli epidemiologi, sosok Tifauzia Tyassuma atau ...

Tinggalkan komentar