Mungkin nama Salim Segaf Al Jufri tidak sepopuler tokoh politik lain, namun di kalangan Partai Keadilan Sejahtera (PKS), namanya adalah salah satu yang paling berpengaruh. Mantan Menteri Sosial ini memiliki rekam jejak panjang di dunia politik dan pemerintahan, bahkan sempat masuk bursa calon wakil presiden. Mari kita bedah lebih dalam sosok politisi senior ini.
Salim Segaf Al Jufri lahir di Surakarta, Jawa Tengah pada 17 Juli 1954. Pria yang akrab disapa Habib Salim ini punya latar belakang pendidikan agama yang kuat. Ia menempuh pendidikan S1 hingga S3 di Universitas Islam Madinah, Arab Saudi. Pengalaman pendidikannya ini tampaknya mewarnai pandangan dan kiprahnya di dunia politik.
Karir Politik dan Pemerintahan
Sebelum terjun ke dunia politik, Habib Salim pernah mengemban tugas sebagai Duta Besar Republik Indonesia untuk Kerajaan Arab Saudi dan Kesultanan Oman selama periode 2005-2009. Pengalaman ini memberikan wawasan luas tentang dinamika hubungan internasional dan diplomasi.
Also Read
Puncak karir pemerintahan Habib Salim adalah ketika ia menjabat sebagai Menteri Sosial dalam Kabinet Indonesia Bersatu II di bawah kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pada periode 2009-2014. Di sini, ia berkesempatan untuk langsung berkontribusi dalam kebijakan sosial dan penanggulangan masalah kemiskinan di Indonesia.
Namun, kiprah Habib Salim tidak berhenti di situ. Ia juga aktif di berbagai organisasi dan lembaga. Ia pernah menjadi Direktur Syariah Consulting Center dan Direktur Perwakilan WAMY (World Assembly of Muslim Youth) untuk Kawasan Asia Timur dan Asia Tenggara. Selain itu, ia juga aktif sebagai dosen pasca sarjana di beberapa universitas, termasuk UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Pilar Kuat di PKS
Di PKS, Habib Salim adalah sosok yang sangat dihormati. Ia pernah menjabat sebagai Ketua Dewan Syariah PKS, dan sejak 2015 hingga kini dipercaya sebagai Ketua Majelis Syuro PKS. Jabatan ini menjadikannya salah satu pembuat kebijakan tertinggi di partai berlambang bulan sabit dan padi ini.
Peran Habib Salim sebagai Ketua Majelis Syuro sangat krusial dalam menjaga ideologi dan arah partai. Ia bertanggung jawab untuk memastikan bahwa PKS tetap berpegang pada nilai-nilai dasar dan visi misinya.
Keluarga dan Keturunan Ulama
Habib Salim adalah cucu dari ulama besar Palu, Sayyid Idrus bin Salim Al-Jufri, yang dikenal dengan julukan Guru Tua. Sayyid Idrus adalah tokoh pendiri Yayasan Al-Khairaat, sebuah lembaga pendidikan Islam yang sangat berpengaruh di Sulawesi Tengah. Bahkan, sebagai bentuk penghormatan, nama Sayyid Idrus diabadikan sebagai nama bandara di Palu.
Keturunan dari seorang ulama besar memberikan dimensi lain pada sosok Habib Salim. Ia tampaknya mewarisi tradisi keilmuan dan kepemimpinan dari kakeknya.
Sempat Masuk Bursa Cawapres
Pada Pemilu 2019, nama Habib Salim sempat mencuat sebagai salah satu kandidat wakil presiden yang akan mendampingi Prabowo Subianto. Ia bahkan termasuk dalam sembilan nama yang diusulkan oleh PKS berdasarkan rekomendasi Ijtima Ulama. Meskipun akhirnya tidak terpilih, hal ini menunjukkan bahwa Habib Salim memiliki bobot politik dan kepercayaan dari berbagai kalangan.
Lebih dari Sekadar Politisi
Di luar karir politiknya, Habib Salim juga dikenal sebagai seorang akademisi dan intelektual. Ia aktif mengajar dan menulis tentang berbagai isu agama dan sosial. Keahliannya dalam bidang tafsir dan hadits menjadikannya rujukan bagi banyak orang.
Kiprah Salim Segaf Al Jufri di dunia politik dan keagamaan menunjukkan bahwa ia adalah figur yang kompleks dan memiliki pengaruh yang luas. Ia bukan hanya sekadar politisi, tetapi juga seorang cendekiawan dan tokoh agama yang disegani. Kehadirannya di PKS dan di panggung politik Indonesia memberikan warna tersendiri.