Malam mulai merangkak naik, udara dingin terasa menusuk tulang. Saat seperti ini, lagu-lagu sendu memang paling pas menemani. Namun, kali ini, mari kita tinggalkan dulu soal patah hati dan mantan. Mari kita merenungkan sesuatu yang lebih universal dan tak terhindarkan: masa tua.
Lagu "Kita Pasti Tua" dari Foutwnty, yang dirilis pada 2018, adalah potret jujur tentang kegetiran menerima kenyataan bahwa waktu tak bisa dihentikan. Band indie yang dikenal dengan lirik-lirik puitisnya ini mengajak kita untuk menengok ke depan, ke sebuah masa ketika raga tak lagi prima. Bukan lagi soal cinta monyet yang menggebu, tapi tentang bagaimana kita akan menjalani hari-hari dengan kulit keriput dan rambut memutih.
Liriknya sederhana, namun menusuk kalbu. "Ini cerita ketika tulang mulai menua/Masih mungkin ada hasrat yang menggebu-gebu," penggalan lirik ini seperti menampar kita dengan kenyataan bahwa semangat bisa saja masih membara, namun fisik tak lagi bisa diajak kompromi. Ada rasa getir, namun juga sedikit harapan bahwa kenangan masa muda akan tetap hidup dalam hati.
Also Read
"Rasa ingin tak percaya kini ku menua/Rabun sudah bola mata," lirik ini menggambarkan dengan jelas bagaimana proses penuaan itu terasa begitu cepat dan tak terduga. Kita mungkin masih merasa muda di dalam diri, namun cermin tak pernah berbohong. Perubahan fisik adalah keniscayaan yang tak bisa dihindari.
Namun, di tengah kegalauan tentang masa tua, lagu ini juga menawarkan sedikit hiburan. "Berkumpul dan bernyanyi seperti dulu," lirik ini mengingatkan kita bahwa meskipun tubuh menua, persahabatan dan keceriaan masa muda tetap bisa kita bawa. Mungkin bukan lagi dengan lincah melompat-lompat, tapi bernyanyi bersama teman-teman terdekat akan tetap menjadi momen yang berharga.
"Ada yang tak berubah," penggalan ini mungkin menjadi titik terang di tengah kesuraman. Meski fisik berubah, ada nilai-nilai dalam diri yang tetap abadi: cinta, persahabatan, dan semangat untuk terus menjalani hidup. Lagu "Kita Pasti Tua" bukan hanya sekadar lagu galau, tapi juga ajakan untuk merenungkan makna hidup dan mempersiapkan diri menghadapi masa depan.
Lagu ini mengingatkan kita bahwa setiap fase kehidupan memiliki cerita dan tantangannya sendiri. Masa muda adalah saat untuk membangun mimpi dan meraih cita-cita, sedangkan masa tua adalah saat untuk menikmati buah dari segala upaya yang telah dilakukan. Mari kita jadikan lagu ini sebagai pengingat agar kita menghargai setiap momen dan mempersiapkan diri sebaik mungkin untuk masa depan yang pasti akan kita jalani. Jadi, sudah siapkah kita menghadapi kenyataan bahwa "Kita Pasti Tua"?