Menjelang bulan Ramadan, ada satu tradisi yang cukup akrab di telinga masyarakat Jawa, yaitu Ruwahan. Bulan Ruwah, yang bertepatan dengan bulan Sya’ban dalam kalender Hijriyah, kerap kali menjadi perbincangan, terutama soal hukum puasa di bulan ini. Apakah boleh berpuasa di bulan Ruwah? Yuk, kita bahas lebih dalam!
Ruwahan, Tradisi Menyambut Ramadan
Kata "Ruwah" memang erat kaitannya dengan kata "arwah" yang merujuk pada roh leluhur. Tradisi Ruwahan sendiri biasanya diisi dengan berbagai kegiatan seperti membersihkan makam, mengirim doa, dan mengadakan kenduri sebagai bentuk penghormatan kepada para leluhur. Namun, di tengah tradisi ini, muncul pertanyaan soal boleh tidaknya melakukan puasa di bulan Ruwah.
Hukum Puasa di Bulan Sya’ban: Bukan Larangan, Tapi…
Secara umum, puasa di bulan Sya’ban memang diperbolehkan, namun ada catatan penting yang perlu diperhatikan. Rasulullah SAW sendiri tidak pernah melakukan puasa sebulan penuh selain di bulan Ramadan. Beliau lebih sering berpuasa di bulan Sya’ban dibandingkan bulan-bulan lainnya, kecuali Ramadan.
Also Read
Seperti yang diriwayatkan dalam hadist Bukhari dan Muslim, "Saya tidak pernah mengetahui Rasulullah ﷺ berpuasa sebulan penuh kecuali pada bulan Ramadhan, dan saya tidak pernah mengetahui beliau lebih banyak berpuasa daripada di bulan Sya’ban."
Berdasarkan hadis ini, dapat disimpulkan bahwa berpuasa di bulan Sya’ban diperbolehkan, asalkan tidak dilakukan sebulan penuh. Ini menjadi pembeda antara puasa sunnah di bulan Sya’ban dengan puasa wajib di bulan Ramadan.
Puasa Senin-Kamis di Bulan Ruwah, Bagaimana Hukumnya?
Lalu bagaimana dengan puasa sunnah Senin-Kamis yang seringkali dilakukan? Puasa ini tetap diperbolehkan, bahkan memiliki keutamaan tersendiri. Namun, perlu diingat, hukumnya adalah makruh jika dilakukan secara terus menerus sepanjang bulan Sya’ban.
Makruh dalam konteks ini bukan berarti haram, melainkan lebih baik ditinggalkan. Hal ini untuk menghindari kesan menyamakan puasa sunnah di bulan Sya’ban dengan puasa wajib Ramadan. Jadi, jika ingin berpuasa di bulan Ruwah, disarankan untuk tidak berlebihan dan tidak berniat seperti puasa Ramadan.
Bukan Soal Larangan, Tapi tentang Menjaga Sunnah
Intinya, puasa di bulan Ruwah atau Sya’ban bukanlah sesuatu yang dilarang. Namun, sebagai umat muslim yang bijak, kita harus memahami batasan-batasan yang telah ditetapkan oleh Rasulullah. Berpuasa di bulan ini diperbolehkan, bahkan dianjurkan, asalkan tidak berlebihan dan tidak dilakukan sebulan penuh.
Dengan memahami hukum dan batasan ini, kita bisa menjalankan ibadah dengan lebih tenang dan sesuai dengan tuntunan agama. Jadi, jangan sampai salah kaprah dan tetap bersemangat dalam menjalankan ibadah menyambut bulan Ramadan!
Penting untuk Dicatat:
- Puasa di bulan Sya’ban (Ruwah) diperbolehkan, tidak ada larangan.
- Tidak diperbolehkan puasa sebulan penuh di bulan Sya’ban, karena bukan bulan Ramadan.
- Puasa Senin-Kamis di bulan Sya’ban hukumnya makruh jika dilakukan terus menerus sepanjang bulan.
- Lakukan ibadah dengan niat yang benar dan sesuai tuntunan agama.