Kepergian Gusti Pangeran Adipati Arya Mangkunegara IX pada 13 Agustus 2021 lalu menyisakan duka mendalam, sekaligus membuka babak baru dalam sejarah Mangkunegaran. Sosok yang kini menjadi sorotan publik adalah Paundrakarna, putra sulung dari almarhum. Namanya disebut-sebut sebagai kandidat kuat penerus tahta, namun siapakah sebenarnya Paundrakarna?
Mungkin sebagian dari kita mengenal Paundrakarna sebagai aktor yang wajahnya kerap menghiasi layar kaca. Ia pernah membintangi sinetron Saraswati, namun namanya melejit saat memerankan Galih dalam Gita Cinta dari SMA, sebuah remake dari film legendaris tahun 1970-an. Perannya sebagai Galih memberikan kesan mendalam dan kembali menghidupkan nostalgia bagi para penonton.
Namun, di balik kariernya di dunia hiburan, Paundrakarna memiliki garis keturunan yang tak sembarangan. Ia adalah putra sulung Mangkunegara IX dari pernikahannya dengan Sukmawati Soekarnoputri. Meskipun orang tuanya telah bercerai, posisinya sebagai anak laki-laki pertama dari garis keturunan raja tetap tak tergantikan. Ini menjadikan dirinya sebagai pewaris potensial tahta Mangkunegaran, sesuai dengan tradisi yang berlaku.
Also Read
Menariknya, Paundrakarna sendiri terkesan tidak terlalu menyoroti potensi dirinya sebagai penerus tahta. Ia lebih memilih untuk menyuarakan kecintaannya pada seni dan budaya. Kecenderungan ini mungkin mencerminkan bahwa baginya, tanggung jawab atas pelestarian warisan budaya lebih utama daripada sekadar kekuasaan.
Meski begitu, fakta bahwa Paundrakarna adalah kandidat terkuat tidak bisa diabaikan. Posisinya sebagai anak sulung dari Mangkunegara IX memberikan legitimasi kuat. Lalu, bagaimana ia akan memadukan kecintaannya pada seni dengan potensi tugasnya sebagai pemimpin? Akankah ia membawa angin segar bagi Mangkunegaran dengan gaya kepemimpinan yang berbeda? Pertanyaan-pertanyaan ini masih menjadi misteri dan patut dinantikan.
Perjalanan hidup Paundrakarna menunjukkan bahwa ia adalah sosok yang kompleks. Ia tidak hanya sekadar putra mahkota, melainkan juga seorang seniman yang memiliki perhatian besar pada budaya. Ini membuat kita semakin penasaran dengan langkah-langkah yang akan diambilnya di masa depan, baik dalam konteks keluarga kerajaan maupun kariernya di dunia seni.
Dengan kepergian Mangkunegara IX, mata publik kini tertuju pada Paundrakarna. Apakah ia akan menerima amanah sebagai penerus tahta? Atau, ia akan terus berkarya di dunia seni? Waktu akan menjawabnya. Yang jelas, Paundrakarna adalah sosok menarik yang patut kita simak perkembangannya.