Bulan Ramadan, bulan penuh berkah, menjadi momen bagi umat Muslim untuk meningkatkan ibadah, termasuk menahan diri dari makan, minum, dan hawa nafsu lainnya. Di tengah maraknya konten video mukbang yang menampilkan orang-orang menikmati berbagai hidangan menggugah selera, muncul pertanyaan: bolehkah kita menonton video mukbang saat berpuasa? Apakah hal ini bisa membatalkan puasa atau mengurangi pahalanya?
Mukbang, yang populer dengan aksi seseorang makan dalam porsi besar dengan berbagai ekspresi dan suara yang khas, menjadi tontonan yang digemari banyak orang. Namun, bagi yang sedang berpuasa, konten ini bisa jadi ujian kesabaran. Rasa lapar dan haus yang ditahan sepanjang hari, bisa jadi semakin terasa menyiksa saat melihat orang lain makan dengan lahap di layar ponsel.
Hukum Menonton Mukbang Saat Puasa: Makruh, Bukan Batal
Dalam perspektif agama Islam, menonton video mukbang saat puasa tidaklah membatalkan ibadah puasa. Tidak ada larangan eksplisit dalam Al-Quran maupun hadis yang menyatakan bahwa menonton orang makan akan membuat puasa menjadi tidak sah. Namun, para ulama sepakat bahwa hukum menonton video mukbang saat berpuasa adalah makruh, yang artinya perbuatan yang sebaiknya ditinggalkan.
Also Read
Mengapa demikian? Alasannya terletak pada esensi puasa itu sendiri, yaitu menahan diri dari hawa nafsu. Mukbang, dengan segala visual dan suara yang ditampilkannya, bisa membangkitkan selera makan dan keinginan untuk segera berbuka. Hal ini dapat mengurangi kekhusyukan dan pahala puasa, bahkan bisa saja membuat orang yang berpuasa menjadi tidak sabar menunggu waktu berbuka.
Menjaga Kekhusyukan Puasa, Hindari Godaan
Sayyid Abu Bakar Syatha dalam kitab I’anatu al-Thalibin menyebutkan bahwa seorang muslim yang berpuasa hendaknya menjauhi segala hal yang shubhat, apalagi yang haram. Termasuk di dalamnya adalah hal-hal yang dapat membangkitkan hawa nafsu, seperti menonton orang makan. Meskipun suara dan pandangan mata pada orang makan adalah hal yang mubah (diperbolehkan), namun dalam konteks puasa, hal itu sebaiknya dihindari.
Jadi, meskipun tidak membatalkan puasa, menonton mukbang saat berpuasa lebih baik dihindari. Ini adalah bentuk ikhtiar kita untuk menjaga kekhusyukan ibadah dan meraih pahala puasa yang sempurna. Kita bisa mengganti waktu menonton mukbang dengan kegiatan yang lebih bermanfaat seperti membaca Al-Quran, berzikir, atau melakukan kegiatan positif lainnya yang dapat menambah pahala di bulan Ramadan.
Lebih Bijak Memilih Tontonan
Di era digital saat ini, kita memang sulit menghindar dari berbagai konten yang berseliweran di media sosial. Namun, sebagai umat Muslim yang berpuasa, kita punya kendali penuh atas apa yang ingin kita lihat dan dengar. Memilih tontonan yang lebih bermakna dan tidak menimbulkan godaan adalah salah satu bentuk mujahadah atau perjuangan kita melawan hawa nafsu.
Mari jadikan Ramadan kali ini sebagai momentum untuk meningkatkan kualitas ibadah kita. Hindari hal-hal yang dapat mengurangi kekhusyukan puasa, termasuk menonton mukbang saat perut sedang keroncongan. Lebih baik kita fokus pada kegiatan-kegiatan yang dapat meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT.