Siapa yang tak terpukau dengan gaun-gaun mewah di panggung Liga Dangdut Indonesia (LIDA)? Di balik kemewahan itu, ada nama Maya Ratih, seorang desainer berbakat yang kini namanya tak hanya dikenal di Indonesia, tapi juga di kancah internasional. Kiprahnya di dunia mode memang tak bisa dipandang sebelah mata.
Awal mula karirnya, Maya Ratih fokus pada gaun pernikahan sejak tahun 2009. Sentuhan desainnya yang menawan dan elegan membuat para calon pengantin terpikat. Dari situlah, ia terus mengembangkan sayap hingga dikenal sebagai desainer yang karyanya selalu dinanti. Bukan hanya sekadar merancang busana, Maya Ratih juga dikenal sebagai desainer yang mengangkat nilai-nilai budaya Indonesia dalam setiap karyanya. Dedikasinya yang tinggi terhadap dunia mode telah membawanya pada berbagai pencapaian gemilang.
Salah satu puncak karirnya adalah ketika ia dipercaya merancang kostum untuk ajang Miss Grand International 2017 di Vietnam. Bukan sembarang kostum, karyanya yang bertajuk "Ibu Pertiwi" yang dikenakan Dea Goesti Rizkita berhasil menyabet gelar Best National Costume. Kostum ini adalah perpaduan antara keindahan desain dan filosofi mendalam tentang keberagaman Indonesia. Kolaborasi Maya Ratih Couture dengan Morpacho Body Art ini sukses mengungguli 77 peserta lain, membuktikan kejeniusan Maya dalam merangkai makna dalam sebuah karya mode. Desainnya tak hanya sekadar indah dipandang, tapi juga sarat akan makna dan pesan yang kuat.
Also Read
Keberhasilan ini membuka jalan bagi Maya Ratih untuk kembali berkreasi di panggung dunia. Di tahun 2019, ia kembali berkolaborasi dengan Morpacho untuk ajang Miss Universe. Kali ini, Frederika Alexis Chull mengenakan karya Maya Ratih yang bertema Srikandi, memadukan sentuhan tradisional dengan desain yang modern dan futuristik. Maya Ratih membuktikan bahwa ia mampu mengolah warisan budaya menjadi sesuatu yang relevan dan memukau di era modern. Karya-karyanya bukan hanya sekadar busana, tetapi juga representasi identitas bangsa yang patut dibanggakan.
Namun, Maya Ratih tak hanya berkarya untuk ajang-ajang bergengsi. Ia juga dipercaya oleh tokoh-tokoh penting di Indonesia, seperti Basuki Tjahaja Purnama, mantan Gubernur DKI Jakarta. BTP mempercayakan Maya untuk merancang beskap dan kebaya untuk ia dan istrinya, Puput Nastiti Devi. Hal ini menunjukkan bahwa karya Maya Ratih tidak hanya digandrungi oleh para pecinta mode, tetapi juga oleh mereka yang menghargai keindahan dan kualitas dalam berbusana.
Maya Ratih adalah contoh nyata bahwa dengan bakat, dedikasi, dan kecintaan pada budaya, seorang desainer Indonesia mampu menembus batas dan diakui di kancah internasional. Kiprahnya adalah inspirasi bagi generasi muda, bahwa mimpi besar dapat dicapai dengan kerja keras dan inovasi. Dari panggung LIDA hingga panggung dunia, Maya Ratih membuktikan bahwa desain Indonesia memiliki pesona yang tak tertandingi. Kita patut berbangga memiliki sosok desainer berbakat seperti Maya Ratih.
