Matheus Luiz Nunes, nama yang mungkin belum terlalu akrab di telinga penggemar sepak bola Indonesia, menyimpan kisah perjalanan menarik dari jalanan Brasil hingga panggung sepak bola Eropa. Lebih dari sekadar statistik transfer dan gelar juara, ada narasi tentang pilihan, identitas, dan kemampuan adaptasi yang patut disimak.
Nunes, yang memulai karirnya di klub lokal Ericeirense, tidak langsung meroket ke puncak. Ia menempa diri di Estoril sebelum akhirnya menarik perhatian Sporting CP, salah satu klub besar Portugal. Di Sporting, bakatnya meledak. Gelar Primeira Liga dan Taças da Liga menjadi bukti kontribusinya yang signifikan. Bukan hanya itu, ia juga menjadi bagian penting dari skuad yang meraih double pada tahun 2021. Pengakuan individual pun datang, dengan terpilihnya Nunes dalam Tim Terbaik Primeira Liga pada tahun 2022.
Transfer Nunes ke Wolverhampton Wanderers pada Agustus lalu menjadi sorotan. Dengan nilai transfer mencapai €45 juta atau sekitar Rp747 miliar, Nunes memecahkan rekor transfer klub. Ini bukan sekadar soal uang, tetapi juga tentang pengakuan atas kualitasnya sebagai gelandang box-to-box modern.
Also Read
Menariknya, Nunes punya kisah unik soal kewarganegaraan. Lahir di Brasil, ia memutuskan untuk membela Portugal, negara yang memberinya kesempatan kedua dalam sepak bola. Panggilan dari tim nasional Brasil sempat datang, tetapi ia menolaknya. Bukan karena tak menghargai, tetapi karena aturan karantina COVID-19 yang akan menghambat karirnya. Pilihan ini, pada akhirnya, mengantarkan Nunes ke skuad Portugal, tim yang kini ia bela dengan bangga.
Di lapangan, Nunes adalah kombinasi kekuatan, kecepatan, dan visi permainan. Dalam formasi 3-4-3, ia kerap berperan sebagai double pivot, gelandang nomor 6 yang tak hanya pandai bertahan, tetapi juga mampu menusuk ke depan dan berkontribusi dalam serangan. Kemampuan umpannya patut diacungi jempol, baik umpan pendek untuk membangun serangan, maupun umpan terobosan yang mampu membelah pertahanan lawan. Ia juga mahir dalam membawa bola, menggabungkan kecepatan dan kontrol bola yang mumpuni untuk menciptakan peluang. Kemampuan membaca permainannya juga patut diacungi jempol, sehingga ia sering berhasil melakukan intersepsi dan mematahkan serangan lawan.
Perjalanan Nunes adalah contoh nyata bahwa sepak bola bukan sekadar tentang kemampuan individu, tetapi juga tentang adaptasi dan pilihan yang menentukan. Ia telah membuktikan bahwa kerja keras dan keyakinan pada kemampuan diri akan membawa pada kesuksesan. Dari jalanan Brasil hingga panggung sepak bola Eropa, Nunes telah menulis kisahnya sendiri. Kisah ini patut menjadi inspirasi bagi para pemain muda di seluruh dunia. Ia adalah bukti bahwa dengan ketekunan dan keputusan yang tepat, segala kemungkinan bisa terjadi.