Bring Me The Horizon (BMTH), band rock/metal asal Inggris, terus membuktikan eksistensinya di tengah arus musik pop dan indie yang mendominasi. Salah satu lagu mereka, "Sleepwalking," menjadi representasi kuat bagaimana band ini berhasil merangkul pendengar dengan lirik yang relevan dengan kehidupan modern. Lebih dari sekadar aransemen musik yang apik, "Sleepwalking" menawarkan refleksi mendalam tentang makna hidup, kehilangan, dan perjuangan mencari jati diri.
Lagu ini tidak bercerita tentang tidur sambil berjalan dalam artian harfiah. Sebaliknya, "Sleepwalking" adalah metafora kuat untuk kondisi mental ketika seseorang merasa terjebak dalam rutinitas hampa dan kehilangan arah. Liriknya menggambarkan seseorang yang bergerak tanpa tujuan, seperti zombie, menjalani hari demi hari tanpa makna yang jelas. Frasa "waktu berhenti seperti sebelumnya" mencerminkan perasaan stagnan, seolah tidak ada kemajuan dalam hidup.
"And my bones catch a fever, sulit untuk menemukan cara untuk bernafas," membuka lagu ini dengan keluhan fisik yang menggambarkan penderitaan emosional. Rasa sakit yang dirasakan bukan sekadar luka fisik, tetapi juga representasi dari rasa sakit dalam hati dan pikiran. Lirik-lirik ini seperti teriakan meminta pertolongan di tengah kekacauan, upaya mencari "cara untuk bernafas" di antara sesaknya rutinitas.
Also Read
Penggunaan metafora "jatuh ke lubang lain lagi" juga sangat kuat. Ini menggambarkan siklus berulang ketika seseorang terjebak dalam pola hidup yang tidak memuaskan. Perasaan putus asa dan kehilangan arah semakin dipertegas dengan lirik "Aku di ujung dunia, ke mana diriku pergi dari sini, apakah aku menghilang?" Pertanyaan-pertanyaan ini bukan hanya retoris, tetapi juga menunjukkan pergulatan eksistensial yang dialami banyak orang dalam kehidupan modern.
Namun, di tengah kegelapan lirik yang sarat akan keputusasaan, ada secercah harapan. Lirik "Pegang tanganku dan beri aku alasan untuk memulai lagi" adalah seruan untuk koneksi dan dukungan. Ini menunjukkan bahwa meskipun seseorang merasa terjebak dan hilang, ada keinginan untuk keluar dari situasi tersebut. Permintaan untuk "ditarik keluar" menunjukkan bahwa terkadang kita membutuhkan bantuan dari orang lain untuk menemukan kembali jalan kita.
"Sleepwalking" bukan sekadar lagu tentang kehampaan. Ini adalah refleksi jujur tentang pergulatan manusia dalam menemukan makna hidup di tengah rutinitas dan ketidakpastian. BMTH berhasil merangkum perasaan ini dalam lirik yang puitis dan musik yang intens. Lagu ini mengingatkan kita bahwa kita tidak sendirian dalam menghadapi tantangan dan bahwa selalu ada harapan untuk menemukan jalan keluar.
"Sleepwalking" mengajarkan kita untuk lebih sadar terhadap diri sendiri dan lingkungan sekitar. Bahwa terkadang, kita perlu berhenti sejenak, merenung, dan mencari makna dibalik rutinitas yang kita jalani. Band ini menawarkan sebuah ruang refleksi bagi pendengarnya, yang tidak hanya terhibur namun juga diajak untuk berpikir lebih dalam tentang kehidupan yang mereka jalani. Lebih dari sekadar lagu rock, "Sleepwalking" adalah sebuah pengingat bahwa kita memiliki kekuatan untuk mengatasi perasaan hampa dan menemukan kembali tujuan kita.