Lagu "Terbiasa" dari Nathaniel Rivan tengah menjadi perbincangan hangat di TikTok. Potongan liriknya yang pilu dengan cepat menyebar, membuat banyak pengguna media sosial merasa terhubung dengan kisah yang disampaikannya. Lagu ini bukan sekadar irama yang enak didengar, melainkan juga menjadi wadah bagi mereka yang merasakan getirnya cinta tak berbalas.
Lirik lagu "Terbiasa" memang sederhana, namun menusuk kalbu. Penggalan "Kita tak akan bersama / Dari sekian insan di dunia / Kita tak akan bersama / Yang ada hanya terpaksa" menggambarkan dengan jelas perasaan seorang laki-laki yang harus menerima kenyataan pahit bahwa cintanya tak mungkin terwujud. Nada pasrah dan pedih sangat terasa dalam setiap baitnya.
Fenomena viralnya lagu ini di TikTok menunjukkan betapa kuatnya pengaruh musik dalam menyampaikan emosi dan pengalaman manusia. "Terbiasa" bukan hanya tentang kisah pribadi seorang Nathaniel Rivan, tetapi juga merepresentasikan perasaan banyak orang yang terjebak dalam situasi serupa. Cinta yang tak dapat diungkapkan, harapan yang pupus, dan penerimaan yang terpaksa, semuanya terangkum dalam lirik yang singkat dan lugas.
Also Read
Lagu ini membuktikan bahwa musik memiliki kekuatan untuk menembus batasan individu dan menyatukan perasaan kolektif. Banyak pengguna TikTok yang menggunakan lagu ini sebagai latar video dengan berbagai ekspresi, mulai dari sekadar menunjukkan kesedihan hingga membuat konten kreatif dengan visual yang sesuai dengan nuansa lagu. Hal ini memperlihatkan bagaimana sebuah lagu bisa menjadi sarana bagi seseorang untuk mengekspresikan emosi dan terhubung dengan orang lain yang merasakan hal serupa.
Viralnya "Terbiasa" juga menjadi pengingat bahwa lagu-lagu dengan lirik sederhana dan relatable terkadang memiliki daya tarik yang lebih besar dibandingkan lagu dengan lirik yang rumit. Kepolosan dan kejujuran emosi yang terkandung dalam lagu ini menjadi kunci keberhasilannya menyentuh hati banyak orang. Musik, pada akhirnya, adalah bahasa universal yang mampu menerjemahkan perasaan terdalam manusia, bahkan yang paling menyakitkan sekalipun. "Terbiasa" dari Nathaniel Rivan adalah bukti nyata dari kekuatan tersebut.