Kabar duka menyelimuti keluarga besar Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko. Istri tercinta, Koesni Harningsih Nasution, menghembuskan napas terakhirnya pada Minggu, 12 Maret 2023, pukul 04.49 WIB di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto. Kepergian Koesni Harningsih meninggalkan duka mendalam bagi keluarga dan orang-orang terdekatnya.
Koesni Harningsih, lahir pada tahun 1960, diketahui telah berjuang melawan kanker payudara. Kondisinya sempat memburuk hingga mengalami koma saat dirawat intensif di ICCU RSPAD Gatot Subroto sebelum akhirnya menghembuskan napas terakhir.
Sosok Koesni Harningsih dikenal sebagai seorang istri dan ibu yang penuh kasih sayang. Pernikahannya dengan Moeldoko pada tahun 1985 dikaruniai dua orang anak, Randy Bimantoro dan Joanina Rachma. Di balik kesederhanaannya, Koesni Harningsih ternyata berasal dari keluarga berada. Hal ini terungkap saat publik mengetahui latar belakang kekayaannya.
Also Read
Meski memiliki privilese tersebut, Koesni Harningsih dikenal sebagai pribadi yang sederhana dan hangat. Hobinya membaca menjadi salah satu cara ia mengisi waktu luang. Melalui akun Instagram @Koesmoeldoko, ia kerap berbagi momen kebersamaan dengan keluarga, termasuk sang suami, cucu-cucu, serta teman-temannya. Unggahan tersebut juga memperlihatkan betapa harmonis dan romantisnya hubungan Koesni Harningsih dan Moeldoko. Suami tercintanya tak jarang terlihat memberikan kecupan mesra di berbagai kesempatan.
Di luar perannya sebagai istri dan ibu, Koesni Harningsih juga memiliki dedikasi dalam bidang sosial. Ia pernah mengemban amanah sebagai Ketua Umum Dharma Pertiwi selama dua tahun, dari 4 Juni 2013 hingga 8 Juni 2015. Jabatan ini ia terima dari Tetty Agus Suhartono. Dalam sambutannya, Koesni Harningsih menyampaikan bahwa setiap amanah yang diberikan bukanlah sebuah kebetulan, melainkan sebuah tanggung jawab yang harus diemban dengan sebaik-baiknya.
Kepergian Koesni Harningsih merupakan kehilangan besar bagi keluarga dan orang-orang terdekatnya. Ia dikenal sebagai sosok yang sederhana, penyayang, dan berdedikasi. Kanker payudara yang merenggut nyawanya menjadi pengingat bagi kita semua tentang pentingnya kesadaran dan deteksi dini terhadap penyakit ini.
Semoga keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan dan kekuatan dalam menghadapi cobaan ini. Selamat jalan, Koesni Harningsih.