Mungkin sebagian dari kita masih mengingat sosok Tegar Septian, pengamen cilik bersuara merdu yang sempat menghiasi layar kaca. Namanya melambung berkat video viral yang menampilkan bakatnya, namun kini ia kembali menjadi perbincangan bukan karena karya, melainkan karena pengakuan pilu tentang kondisi kehidupannya. Tegar, yang kini berusia 22 tahun, mengabarkan bahwa dirinya sedang berjuang mengatasi depresi dan masalah finansial setelah berpisah dari Sarah Sheila, sang istri.
Dulu, sosok Tegar dikenal sebagai anak ajaib yang memulai kariernya sebagai pengamen sejak usia lima tahun. Bukan paksaan, ia mengakui bahwa keputusan itu murni dari keinginannya sendiri. Puncak popularitasnya terjadi saat lagu "Aku Yang Dulu Bukanlah Yang Sekarang" viral di tahun 2013. Video yang menampilkan Tegar kecil dengan gitar mungilnya, menyentuh hati banyak orang dan membawanya ke berbagai panggung hiburan, bahkan hingga ke mancanegara seperti Malaysia dan Singapura.
Namun, roda kehidupan terus berputar. Pernikahan Tegar dengan Sarah Sheila pada Maret 2020 yang dikaruniai seorang putra bernama Abidzar, harus kandas pada tahun 2022. Perpisahan ini rupanya menjadi pukulan berat bagi Tegar. Ia mengakui bahwa masalah finansial turut memperparah kondisi mentalnya, hingga akhirnya ia memilih untuk memulai hidup baru dari nol.
Also Read
Pengakuan ini tentu mengejutkan banyak orang, terutama mereka yang dulu menyaksikan kesuksesan Tegar di usia muda. Kisah Tegar ini menjadi pengingat bahwa kehidupan seorang selebritas, apalagi yang memulai karier sejak kecil, tidak selalu dipenuhi dengan gemerlap dan kebahagiaan. Tekanan popularitas, tuntutan ekonomi, dan dinamika kehidupan pribadi dapat menjadi beban yang sangat berat, bahkan untuk mereka yang pernah berada di puncak ketenaran.
Tegar kini menghadapi tantangan yang jauh berbeda dibandingkan masa kecilnya yang penuh sorotan. Perjuangannya untuk bangkit dari keterpurukan ini menjadi cerminan bahwa setiap orang memiliki fase naik dan turun dalam hidup. Keputusan Tegar untuk memulai semuanya dari awal patut diapresiasi, karena menunjukkan tekad dan harapan untuk meraih masa depan yang lebih baik.
Kita berharap, Tegar bisa segera bangkit dan menemukan kembali semangatnya. Semoga kisah Tegar ini bisa menjadi pembelajaran bagi kita semua, bahwa kesuksesan bukanlah akhir dari segalanya, dan bahwa setiap orang memiliki kekuatan untuk memulai dari awal, apapun keadaannya. Dan mungkin saja, dari proses ini akan lahir karya-karya baru yang lebih matang dan lebih menyentuh hati.