Lagu "It Will Rain" dari Bruno Mars bukan sekadar tembang melankolis tentang kesedihan. Lebih dari itu, lagu yang dirilis lebih dari satu dekade lalu ini, tepatnya pada 11 November 2011, menyimpan luapan emosi mendalam tentang kehilangan dan keputusasaan. Dengan lebih dari 680 juta views di YouTube, lagu ini membuktikan bahwa rasa sakit karena patah hati adalah pengalaman universal yang mampu menyentuh hati banyak orang.
Lirik lagu ini membawa kita masuk ke dalam gejolak batin seseorang yang berada di ambang kehilangan orang yang dicintainya. Baris pertama, "Cause it would take a whole lot of medication," sudah cukup kuat menggambarkan betapa parahnya kondisi mental yang dialami. Ini bukan sekadar kesedihan biasa, tapi keputusasaan yang mengharuskan adanya intervensi medis.
Frasa "Tak ada agama yang bisa selamatkanku" menyiratkan kedalaman keputusasaan yang dialami. Patah hati seringkali membuat seseorang merasa tidak berdaya dan kehilangan pegangan hidup. Bahkan keyakinan agama pun terasa tidak mampu memberikan solusi atau penghiburan.
Also Read
Namun, di tengah kegelapan itu, muncul secercah harapan. Penggalan lirik "Kan (ku)pertahankan dirimu tetap di sisiku / Kan (ku)tahan agar kau tak lewati pintu itu," adalah representasi kuat dari perjuangan seseorang untuk mempertahankan cintanya, meski terasa mustahil. Ini adalah dorongan naluriah untuk tidak menyerah dan terus berjuang, walaupun situasinya sangat tidak menguntungkan.
Metafora "Jika kau pergi tiap hari kan turun hujan, hujan, hujan" adalah inti dari lagu ini. Hujan, yang sering dikaitkan dengan kesedihan dan melankolis, menjadi simbol dari suasana hati yang muram dan putus asa. Ia bukan sekadar hujan fisik, tapi hujan emosi yang tak kunjung reda. Ini adalah representasi visual yang kuat tentang bagaimana perasaan kehilangan mampu memengaruhi seluruh aspek kehidupan seseorang.
Bagian lain yang menarik adalah bagaimana ia merefleksikan hubungannya dengan keluarga pasangannya: "Aku takkan pernah jadi kesayangan ibumu / Ayahmu bahkan tak mau menatap mataku". Lirik ini menyoroti ketidaksetujuan keluarga terhadap hubungan mereka, yang semakin memperumit situasi. Ini juga adalah gambaran betapa rumitnya sebuah hubungan, dimana cinta terkadang tidak cukup untuk mengatasi semua rintangan yang ada.
Namun, di balik semua kepedihan itu, tersirat sebuah tekad yang kuat. "Yeah, for you I’ll try, I’ll try, I’ll try". Meski terpuruk dan terluka, ia tetap mencoba, demi cintanya. Ini adalah gambaran tentang cinta yang begitu kuat dan mampu memotivasi seseorang untuk melakukan hal-hal yang luar biasa.
"It Will Rain" bukan hanya sekadar lagu patah hati. Ini adalah potret kejujuran tentang bagaimana manusia bereaksi terhadap kehilangan. Lagu ini berbicara tentang rasa sakit, keputusasaan, dan harapan dalam situasi yang sulit. Ia merangkum berbagai emosi yang dirasakan saat mengalami patah hati, sehingga membuat pendengarnya merasa terhubung dan memahami perasaan yang dialami.
Lagu ini mengajak kita untuk merenungkan bahwa di balik setiap kesedihan, selalu ada secercah harapan. Walaupun hujan terus mengguyur, selalu ada kemungkinan datangnya matahari. Dan terkadang, yang perlu kita lakukan adalah tetap bertahan dan terus mencoba, meskipun terasa sulit dan menyakitkan.