Bulan Ramadan adalah bulan penuh berkah, di mana umat Muslim berlomba-lomba dalam kebaikan, termasuk menjalankan ibadah puasa. Namun, ada beberapa hal yang kerap menjadi pertanyaan, salah satunya mengenai hukum berkumur dan beristinsyaq (menghirup air ke hidung) saat berpuasa. Apakah boleh dilakukan? Bagaimana batasan yang dianjurkan?
Para ulama sepakat bahwa berkumur dan beristinsyaq saat berpuasa adalah tindakan yang disyariatkan, bahkan dianjurkan. Hal ini berdasarkan praktik Rasulullah SAW dan para sahabat yang juga melakukan hal serupa ketika berpuasa. Ini bukan hanya sekadar kebiasaan, tetapi bagian dari menjaga kebersihan diri yang juga dianjurkan dalam Islam.
Namun, ada satu hal penting yang perlu digarisbawahi, yaitu mengenai batasan. Seperti yang dijelaskan oleh Ibnu Taimiyah, Rasulullah SAW pernah berpesan kepada Laqith bin Shabirah untuk bersungguh-sungguh dalam beristinsyaq, kecuali saat berpuasa. Peringatan ini mengindikasikan bahwa yang dilarang saat berpuasa bukanlah berkumur atau beristinsyaq itu sendiri, melainkan tindakan berlebihan yang bisa membatalkan puasa.
Also Read
Kenapa Berlebihan Dilarang?
Maksud dari berlebihan dalam konteks ini adalah melakukan kumur atau istinsyaq dengan sangat kuat hingga air masuk ke dalam tenggorokan dan tertelan. Jika hal ini terjadi, maka puasa dianggap batal. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memahami batasan yang dianjurkan. Berkumur dan beristinsyaq tetaplah sunnah, asalkan dilakukan dengan hati-hati dan tidak berlebihan.
Tips Aman Berkumur Saat Puasa
Lantas, bagaimana cara aman berkumur dan beristinsyaq saat berpuasa? Berikut beberapa tips yang bisa diterapkan:
- Berkumur dengan Lembut: Hindari berkumur terlalu kuat atau dengan mulut penuh air. Lakukan dengan lembut, cukup untuk membersihkan sisa-sisa makanan atau kotoran di mulut.
- Tidak Membusungkan Pip: Saat berkumur, jangan membusungkan pipi terlalu kencang karena bisa memicu air masuk lebih dalam ke tenggorokan.
- Beristinsyaq Secukupnya: Saat beristinsyaq, jangan menghirup air terlalu dalam ke hidung. Cukup basahi bagian dalam hidung untuk membersihkan kotoran.
- Tidak Berlama-lama: Lakukan kumur dan istinsyaq secukupnya saja. Jangan berlama-lama karena semakin lama, semakin besar potensi air masuk ke tenggorokan.
- Perhatikan Kondisi: Jika merasa ragu atau khawatir air akan tertelan, sebaiknya lakukan kumur dan istinsyaq dengan sangat hati-hati atau kurangi frekuensinya.
Hikmah di Balik Anjuran Ini
Anjuran untuk berkumur dan beristinsyaq, meskipun dengan batasan tertentu, mengandung hikmah yang mendalam. Selain menjaga kebersihan mulut dan hidung, kegiatan ini juga mengajarkan kita tentang pengendalian diri dan kehati-hatian dalam beribadah. Kita diajarkan untuk tidak berlebihan dalam melakukan sesuatu, termasuk dalam urusan ibadah.
Kesimpulannya, berkumur dan beristinsyaq saat berpuasa adalah sunnah yang sangat dianjurkan. Namun, kita perlu melakukannya dengan penuh kehati-hatian dan tidak berlebihan, agar tidak membatalkan puasa. Semoga kita semua senantiasa diberikan kemudahan dalam menjalankan ibadah di bulan Ramadan ini.