Haning Dayak Viral Kisah Pilu di Balik Nada TikTok

Maulana Yusuf

Serba Serbi Kehidupan

Lagu "Haning," yang kini berseliweran di linimasa TikTok, bukan sekadar pengiring video joget atau konten lucu-lucuan. Di balik irama yang catchy dan aransemen yang beragam – mulai dari versi asli hingga remix koplo – tersembunyi narasi pedih tentang realita kehidupan yang pahit. Liriknya, yang dalam bahasa Dayak, ternyata menyimpan curahan hati seorang perempuan yang tengah berjuang dengan keras.

Bait demi bait lagu ini mengungkap kisah getir seorang individu yang terhimpit masalah ekonomi. "Sudah satu bulan ku nggak ada kerjaan, kadang satu hari cuma satu kali makan," demikian penggalan lirik yang mencerminkan betapa sulitnya mencari nafkah. Situasi ini diperparah dengan kesulitan mendapatkan pinjaman karena minimnya jaminan. Ia bahkan tak sanggup lagi membeli kebutuhan dasar seperti bedak atau gincu, simbol dari kebutuhan personal yang terabaikan di tengah kesulitan ekonomi.

Yang menarik, lagu ini tidak terjebak dalam ratapan semata. Ada nada kejujuran dan kepasrahan yang justru terasa kuat. Penggalan lirik, "Kar’na aku bukan cewek yang montok dan seksi," menyiratkan sebuah kesadaran diri tentang realitas sosial yang kerap kali menghakimi berdasarkan penampilan fisik. Di satu sisi, ini adalah bentuk penerimaan diri, namun di sisi lain juga terasa sebagai ungkapan keprihatinan atas standar kecantikan yang kerap kali menjadi penentu dalam berbagai aspek kehidupan.

"Hidup cuma sekali," lirik ini pun seakan menjadi pengingat bahwa di tengah kesulitan, semangat untuk tetap bertahan harus terus digenggam. Lagu ini kemudian menjadi representasi dari suara kaum minoritas, khususnya perempuan, yang tengah berjuang di tengah kerasnya kehidupan. Ia menjadi narasi perlawanan terhadap ketidakadilan sosial dan ekonomi yang melanda.

Fenomena viralnya lagu "Haning" di TikTok bukan sekadar tren sesaat. Ia menjadi cerminan bagaimana musik, bahkan yang berbahasa daerah, dapat menjadi media untuk menyuarakan realita sosial. Ia membuka mata kita bahwa di balik setiap nada dan lirik, ada cerita dan perjuangan yang patut kita dengarkan dan pahami. Lagu ini adalah potret buram kondisi sosial yang masih perlu kita benahi bersama. Ia bukan sekadar backsound video TikTok, tetapi juga seruan untuk lebih peduli dan solider terhadap sesama.

Baca Juga

9 Negara Paling Dibenci di Dunia: Konflik, Sejarah Kelam, hingga Isu Sosial

Dea Lathifa

Setiap negara, layaknya individu, memiliki sisi yang disukai dan tidak disukai. Namun, ada beberapa negara yang tampaknya lebih sering menjadi ...

10 Rekomendasi Celana Dalam Pria Terbaik: Nyaman, Berkualitas, dan Harga Terjangkau

Husen Fikri

Bingung memilih hadiah untuk pria tersayang? Jangan khawatir, celana dalam bisa menjadi pilihan yang tepat! Selain berfungsi sebagai pakaian dalam, ...

Somebody Pleasure Aziz Hendra, Debut yang Mengoyak Hati Lewat Nada

Maulana Yusuf

Lagu "Somebody Pleasure" dari Aziz Hendra mungkin masih terdengar asing bagi sebagian orang. Namun, di kalangan pengguna TikTok, lagu ini ...

Daftar Lengkap Hari Penting Nasional dan Internasional Bulan Juni: Ada Apa Saja?

Dian Kartika

Bulan Juni hadir dengan beragam peringatan penting, baik di tingkat nasional maupun internasional. Deretan hari-hari besar ini bukan sekadar penanda ...

Arya Mohan: Dari Anak Sekolah Gemas Hingga Bodyguard Jahil di Private Bodyguard

Sarah Oktaviani

Aktor muda Arya Mohan kini tengah mencuri perhatian publik lewat perannya sebagai Helga dalam serial "Private Bodyguard". Kemunculannya menambah daftar ...

Musik DJ Paling Enak Didengar: Sensasi 2024 dengan Sentuhan Remix Lokal

Maulana Yusuf

Musik DJ terus berevolusi, dan di tahun 2024 ini, trennya semakin menarik untuk diikuti. Jika di tahun-tahun sebelumnya kita disuguhi ...

Tinggalkan komentar