Cak Diqin, Sang Maestro Campursari Berpulang: Warisan Karya Abadi Sang Legenda

Sarah Oktaviani

Serba Serbi Kehidupan

Dunia musik campursari kembali berduka. Cak Diqin, penyanyi dan pencipta lagu campursari legendaris, menghembuskan napas terakhirnya pada hari Jumat, meninggalkan warisan karya yang tak ternilai. Kepergiannya menjadi kehilangan besar bagi pecinta musik tradisional Jawa, khususnya campursari.

Cak Diqin, yang lahir di Banyuwangi, Jawa Timur, memulai hidupnya dari keluarga petani sederhana. Namun, takdir membawanya ke dunia seni. Setelah sempat menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Jayapura, ia menempuh pendidikan di Sekolah Tinggi Seni Indonesia (STSI) Surakarta pada 1993, mengambil jurusan tari. Di sinilah petualangan musiknya dimulai.

Bergabung dengan grup campursari Manthous menjadi titik balik dalam kariernya. Cak Diqin mulai mengeksplorasi bakatnya dalam menulis lagu-lagu campursari. Kejeliannya dalam meramu lirik yang dekat dengan kehidupan sehari-hari, dipadukan dengan sentuhan musik yang khas, melahirkan karya-karya yang dicintai masyarakat. Ia tak ragu melepas status PNS untuk mengabdikan dirinya pada dunia musik.

Lebih dari 150 lagu campursari telah lahir dari tangan dinginnya. Sebut saja "Slenco", "Cinta Tak Terpisahkan", "Sepur Argo Lawu", "Tragedi Tali Kutang", dan "Mbah Marijan", yang tak lekang oleh waktu dan terus dinyanyikan lintas generasi. Karya-karyanya, yang kemudian dikompilasi dalam album "Koleksi Terbaik Cak Diqin", menjadi bukti bahwa ia adalah salah satu maestro campursari.

Cak Diqin tidak hanya dikenal karena karya-karyanya, tetapi juga dedikasinya yang luar biasa dalam melestarikan seni campursari. Ia adalah seorang pekerja keras yang tidak kenal lelah. Ini dibuktikan dengan sejumlah penghargaan yang diraihnya, termasuk AMI Awards 2006 untuk Karya Produksi Terbaik Bidang Lagu Berbahasa Daerah. Prestasinya yang paling mencengangkan adalah serangkaian pemecahan rekor MURI untuk pentas campursari non-stop, yang puncaknya mencapai 90 jam! Sebuah bukti ketangguhan dan kecintaannya pada seni campursari.

Kepergian Cak Diqin pada 10 November 2023, akibat penyakit gula darah di usia 59 tahun, meninggalkan duka mendalam bagi keluarga, kolega, dan penggemar. Ia meninggalkan seorang istri bernama Nyimut Sri Lestari dan empat orang anak. Namun, warisan musiknya akan terus bergema. Lagu-lagunya akan terus dinyanyikan dan dinikmati, menjadi pengingat akan seorang maestro campursari yang telah memberikan warna pada khazanah musik Indonesia.

Cak Diqin adalah potret seniman yang gigih dan berdedikasi. Kisahnya mengajarkan kita bahwa bakat dan semangat pantang menyerah dapat membawa seseorang mencapai puncak kesuksesan, bahkan mengubah jalur hidup. Ia adalah inspirasi bagi para musisi muda, khususnya mereka yang mencintai seni tradisi. Meskipun raga telah tiada, namun karya dan semangat Cak Diqin akan tetap hidup dan menginspirasi.

Baca Juga

Daftar Lengkap Hari Penting Nasional dan Internasional Bulan Juni: Ada Apa Saja?

Dian Kartika

Bulan Juni hadir dengan beragam peringatan penting, baik di tingkat nasional maupun internasional. Deretan hari-hari besar ini bukan sekadar penanda ...

10 Rekomendasi Celana Dalam Pria Terbaik: Nyaman, Berkualitas, dan Harga Terjangkau

Husen Fikri

Bingung memilih hadiah untuk pria tersayang? Jangan khawatir, celana dalam bisa menjadi pilihan yang tepat! Selain berfungsi sebagai pakaian dalam, ...

10 Pilihan Minuman Diet di Indomaret: Rendah Gula, Rendah Kalori, Harga Terjangkau!

Annisa Ramadhani

Bagi Mama dan Papa yang sedang berjuang mencapai berat badan ideal, memilih minuman yang tepat adalah kunci sukses diet. Jangan ...

Taeyong NCT Botak Wamil, Ini Jadwal Pulang dan Alasan Wajib Militer di Korea Selatan

Sarah Oktaviani

Kabar Taeyong NCT mencukur habis rambutnya sebelum berangkat wajib militer (wamil) memang sempat bikin heboh jagat maya. Isu bahwa Jungwoo ...

9 Negara Paling Dibenci di Dunia: Konflik, Sejarah Kelam, hingga Isu Sosial

Dea Lathifa

Setiap negara, layaknya individu, memiliki sisi yang disukai dan tidak disukai. Namun, ada beberapa negara yang tampaknya lebih sering menjadi ...

Dokter Tifa: Profil, Biodata, dan Kontroversi di Balik Ahli Epidemiologi

Annisa Ramadhani

Siapa sebenarnya Dokter Tifa yang namanya seringkali menghiasi linimasa media sosial? Lebih dari sekadar ahli epidemiologi, sosok Tifauzia Tyassuma atau ...

Tinggalkan komentar