Muncul benjolan di ketiak bisa bikin panik? Tenang, jangan buru-buru ambil kesimpulan buruk. Benjolan di area ini ternyata punya banyak penyebab, dari yang sepele hingga yang perlu perhatian medis lebih lanjut. Nah, supaya kamu nggak bingung, yuk kenali 10 jenis benjolan di ketiak beserta penyebab dan cara penanganannya.
1. Kista: Si Benjolan Kecil Berisi Cairan
Kista adalah benjolan kecil di bawah kulit yang berisi cairan, udara, atau lemak. Munculnya bisa tanpa alasan jelas, dan seringkali tidak berbahaya. Biasanya, kista tidak menimbulkan rasa sakit kecuali jika terinfeksi, barulah muncul nyeri dan nanah. Kista kecil seringkali tidak perlu diobati, namun jika ukurannya besar dan mengganggu, bisa diangkat dengan prosedur medis sederhana.
2. Abses: Kantung Nanah Akibat Infeksi Bakteri
Abses kulit adalah kantung nanah yang terbentuk akibat infeksi bakteri melalui luka kecil. Tubuh melawan bakteri dengan sel darah putih, sehingga nanah terakumulasi dan membentuk abses. Ciri khasnya adalah benjolan besar, merah, bengkak, dan terasa nyeri. Jika ada infeksi, bisa juga disertai demam. Abses kecil bisa sembuh sendiri, namun yang besar perlu penanganan medis agar tidak menyebar.
Also Read
3. Lipoma: Benjolan Lemak yang Umum di Usia 40-an
Lipoma adalah pertumbuhan lemak di bawah kulit yang sering muncul di usia 40 tahun. Biasanya tidak sakit, kecuali jika menekan saraf. Bentuknya seperti benjolan empuk yang mudah digerakkan di bawah kulit. Meski umumnya jinak, sebaiknya periksakan ke dokter untuk memastikan. Biasanya lipoma baru ditangani jika sudah terlalu besar dan mengganggu.
4. Furunkel (Bisul): Infeksi Folikel Rambut yang Menyebalkan
Bisul adalah infeksi pada folikel rambut akibat bakteri staphylococcus aureus. Muncul sebagai benjolan merah, nyeri, dan berisi nanah. Bisul perlu segera diobati karena bisa menyebar ke aliran darah. Orang dengan sistem imun lemah dan diabetes lebih rentan terkena bisul.
5. Pembengkakan Kelenjar Getah Bening: Reaksi Alami Tubuh
Kelenjar getah bening di ketiak bisa membengkak (axillary lymphadenopathy) karena infeksi virus atau bakteri. Benjolan ini bisa digerakkan dan biasanya terasa sakit. Mengompres dengan air hangat bisa mengurangi rasa sakit, namun jika tak kunjung membaik, segera periksa ke dokter.
6. Jerawat: Bukan Cuma di Wajah, Bisa Juga di Ketiak
Jerawat di ketiak bisa muncul karena pori-pori tersumbat oleh minyak, sel kulit mati, dan kuman. Bentuknya bisa berupa komedo hitam atau putih, atau bahkan benjolan merah berisi nanah. Jerawat ketiak umumnya bisa sembuh sendiri dengan menjaga kebersihan dan pola makan, atau menggunakan obat jerawat.
7. Folikulitis: Peradangan Folikel Rambut Setelah Bercukur
Folikulitis adalah peradangan pada folikel rambut akibat infeksi bakteri. Sering terjadi setelah bercukur atau mencabut bulu ketiak. Gejalanya berupa benjolan merah mirip jerawat di tempat tumbuhnya rambut. Pengobatan bisa dilakukan sendiri dengan sabun antibakteri dan menjaga kebersihan.
8. Limfoma Hodgkin: Kanker Sistem Limfatik yang Perlu Diwaspadai
Limfoma Hodgkin adalah jenis kanker sistem limfatik akibat mutasi sel B. Gejalanya adalah pembengkakan kelenjar getah bening di ketiak, disertai penurunan berat badan, demam, keringat malam, dan gatal-gatal. Penyakit ini berbahaya, namun bisa diobati dengan kemoterapi dan radiasi.
9. Kutil: Benjolan Kasar di Kulit Akibat Virus HPV
Kutil adalah benjolan kecil bertekstur kasar akibat infeksi human papillomavirus (HPV). Perawatannya bisa dengan asam salisilat, cryotherapy, menjaga kebersihan, hingga operasi pengangkatan.
10. Kanker Payudara: Salah Satu Gejala Awal Bisa di Ketiak
Kanker payudara terjadi karena pertumbuhan sel abnormal di payudara. Salah satu gejalanya adalah benjolan di ketiak yang menebal dan terasa nyeri. Diagnosis kanker payudara dilakukan dengan pemeriksaan fisik, USG, mammogram, MRI, dan biopsi. Pengobatannya melibatkan kombinasi operasi, radiasi, dan kemoterapi.
Insight & Perspektif Baru:
Penting untuk diingat bahwa tidak semua benjolan di ketiak berbahaya. Banyak dari benjolan ini bersifat jinak dan bisa sembuh sendiri atau dengan perawatan sederhana. Namun, kita juga tidak boleh meremehkan benjolan yang menunjukkan ciri-ciri mencurigakan, seperti:
- Ukuran benjolan yang terus membesar: Jika benjolan tidak mengecil atau justru semakin besar dari waktu ke waktu.
- Rasa nyeri yang hebat: Benjolan yang sangat sakit dan tidak mereda dengan obat pereda nyeri.
- Benjolan keras dan tidak bisa digerakkan: Jika benjolan terasa keras seperti batu dan tidak mudah digerakkan dengan jari.
- Perubahan kulit di sekitar benjolan: Kemerahan, bengkak, atau perubahan warna kulit di sekitar benjolan.
- Gejala lain: Demam, penurunan berat badan tanpa alasan, atau keringat malam.
Jika kamu mengalami salah satu dari gejala di atas, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis dan penanganan yang tepat. Jangan panik, tapi tetap waspada! Perhatikan perubahan pada tubuh dan jangan ragu mencari pertolongan medis jika diperlukan. Dengan pengetahuan yang tepat, kita bisa menjaga kesehatan dan terhindar dari masalah yang lebih serius.