Lagu "Bad Liar" dari Imagine Dragons, yang dirilis pada 2018, bukan sekadar melodi rock yang catchy. Lebih dari itu, lagu ini adalah sebuah potret getir tentang hubungan yang dilanda kepura-puraan dan ketidakjujuran. Dibungkus dengan musik yang khas Imagine Dragons, "Bad Liar" mengajak pendengar menyelami lebih dalam tentang sisi kelam dari sebuah relasi yang tengah berjuang.
Lirik lagu ini dengan gamblang mengungkapkan pergulatan batin seseorang yang merasa terperangkap dalam hubungan yang tidak sehat. Frasa "I wish I could escape it, I don’t wanna fake it" yang diulang-ulang seperti menjadi jeritan hati yang tak tertahankan. Ada keinginan kuat untuk melepaskan diri dari kepalsuan, namun di saat yang sama, ada pula ketidakmampuan untuk jujur sepenuhnya. Ini adalah kondisi yang sangat relatable bagi banyak orang yang pernah atau sedang terjebak dalam situasi serupa.
Lirik-lirik seperti "Now you know, you can be free to go" mengindikasikan bahwa ada kesadaran akan ketidakmampuan untuk memenuhi ekspektasi pasangan. Ada juga pengakuan bahwa kebahagiaan dalam hubungan tersebut mungkin hanya sebuah ilusi, yang dipicu oleh materi atau simbol-simbol kemewahan seperti "a diamond ring." Ketidakmampuan untuk bernafas dan menjadi orang yang diinginkan pasangan adalah metafora yang kuat, menggambarkan betapa menyesakkannya kondisi tersebut.
Also Read
Lagu ini tidak hanya menyuarakan perasaan tertekan, namun juga tentang kejujuran pada diri sendiri, meskipun itu pahit. Pengakuan "But I’m a bad liar" adalah sebuah titik balik. Ada kerelaan untuk mengakui kelemahan diri, dan dari pengakuan inilah, mungkin akan ada jalan keluar, atau setidaknya, penerimaan.
"Bad Liar" dari Imagine Dragons bukan sekadar lagu tentang hubungan yang buruk. Ini adalah lagu tentang bagaimana kepura-puraan dapat merusak, dan bagaimana kejujuran, meskipun sulit, adalah langkah pertama menuju pemulihan. Lagu ini relevan bukan hanya karena liriknya yang menyentuh, tapi juga karena ia merepresentasikan realitas yang sering dialami banyak orang dalam berbagai fase kehidupan.
Lagu ini menjadi pengingat, bahwa dalam sebuah hubungan, kejujuran dan penerimaan diri adalah fondasi penting. Memaksakan diri menjadi orang lain, atau memalsukan perasaan hanya akan menciptakan lingkaran kepalsuan yang menyesakkan. Memilih untuk mengakui kelemahan diri dan kelemahan dalam hubungan mungkin adalah cara paling jujur dan paling berani untuk memulai sebuah perubahan.