Ingat dengan sosok Aji Yusman? Wajahnya dulu sering menghiasi layar kaca lewat berbagai sinetron dan FTV. Kini, Aji tak lagi aktif di dunia hiburan. Ia memilih jalan hidup berbeda, namun tak terlepas dari badai cobaan yang menerpa keluarganya. Bagaimana kabarnya sekarang? Mari kita simak perjalanan hidupnya, dari popularitas hingga perjuangan menghadapi getirnya kehidupan.
Aji Yusman mengawali kariernya pada tahun 2003. Peran kecil di sinetron "Curi Pandang Cari Perhatian" menjadi batu loncatannya. Namun, namanya mulai melambung ketika ia memerankan Aldy di sinetron remaja populer "Inikah Rasanya" (2003). Kesuksesan sinetron ini bahkan diadaptasi menjadi film layar lebar pada tahun 2005 berjudul "Inikah Rasanya Cinta?". Setelah malang melintang di berbagai judul sinetron dan FTV, sinetron "Warteg DKI" (2017) dan FTV "Ketemu Jodoh di Gerbang Sekolah" (2017) menjadi karya terakhirnya sebelum memutuskan vakum.
Pada tahun 2018, Aji merasa jenuh dengan dunia hiburan dan memilih untuk berhijrah. Ia sempat mencoba peruntungan dengan bekerja di sebuah perusahaan bidang perizinan. Namun, roda kehidupan berputar. Perekonomian keluarga Aji mulai merosot seiring datangnya cobaan bertubi-tubi.
Also Read
Cobaan pertama datang ketika anak keempatnya meninggal dunia dalam kandungan. Istri Aji mengalami pre-eklamsia sejak kelahiran anak ketiga. Kondisi diperparah dengan riwayat darah tinggi yang membuat dokter menyarankan agar tidak hamil lagi. Kondisi ekonomi yang sulit membuat penanganan medis istri Aji pada kehamilan keempat menjadi terlambat. Kehilangan buah hati keempat pada usia 7 bulan menjadi pukulan berat bagi keluarga kecil Aji.
Tak berhenti di situ, kondisi istri Aji pun terus menurun setelah kehilangan sang buah hati. Ia membutuhkan waktu untuk memulihkan mental dan fisiknya. Sementara itu, Aji harus memutar otak untuk membiayai pengobatan keluarga. Tabungan yang dikumpulkan selama ini mulai menipis karena harus membiayai ibunya yang mengidap stroke dan ayahnya yang menderita kanker kulit. Ayah Aji akhirnya menghembuskan napas terakhir pada Juni 2022, setelah berjuang melawan penyakit kanker.
Cobaan seolah tak ada habisnya. Tak lama setelah kepergian sang ayah, anak ketiga Aji harus dilarikan ke rumah sakit karena demam tinggi dan gangguan pencernaan. Kini, Aji Yusman hidup sederhana di sebuah kontrakan tiga petak.
Kisah Aji Yusman adalah potret kehidupan nyata yang dialami banyak orang. Dari puncak popularitas, ia kini berjuang untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Ini adalah pengingat bahwa hidup tak selalu berjalan mulus, dan cobaan bisa datang kapan saja. Semoga Aji dan keluarganya terus diberikan kekuatan untuk melewati badai kehidupan ini. Kisahnya juga menjadi refleksi bagi kita semua untuk tidak hanya melihat kesuksesan dari pencapaian materi, tapi juga dari ketahanan dan ketegaran dalam menghadapi cobaan hidup.