Duka mendalam masih menyelimuti sepak bola Indonesia akibat tragedi Kanjuruhan yang merenggut ratusan nyawa. Peristiwa kelam ini, yang menjadi salah satu tragedi terbesar dalam sejarah sepak bola dunia, menjadi pengingat pahit betapa olahraga ini bukan sekadar permainan, namun juga membawa serta emosi dan identitas yang kuat. Di tengah kesedihan ini, mari kita kembali menelusuri sejarah sepak bola, sebuah olahraga yang telah melalui perjalanan panjang dan terus berkembang hingga kini.
Awal Mula di Negeri Tirai Bambu
Banyak yang mungkin tak menyangka, sepak bola ternyata berakar dari Tiongkok pada abad ke-2 dan ke-3 sebelum Masehi. Kala itu, masyarakat memainkan "cuju," permainan yang melibatkan bola kulit yang digiring dan ditendang ke jaring kecil. Dari Tiongkok, permainan ini menyebar ke Jepang dengan nama "kemari."
Perkembangan sepak bola terus bergulir. Kita juga menemukan jejaknya di Yunani Kuno dan Italia pada abad ke-16. Namun, perubahan besar terjadi ketika sepak bola tiba di Inggris.
Also Read
Transformasi di Inggris dan Lahirnya FIFA
Di Inggris, sepak bola mengalami metamorfosis. Awalnya, permainan ini dikenal kasar, bahkan melibatkan pukulan tangan. Kekerasan yang kerap terjadi memaksa Raja Edward III untuk menghentikannya pada tahun 1365. Namun, semangat untuk mengembangkan olahraga ini terus membara.
Para pelaut dan pedagang Inggris membawa sepak bola ke berbagai penjuru dunia. Pada tahun 1863, Asosiasi Sepak Bola Inggris atau The Football Association (FA) didirikan. Namun, perbedaan pendapat dan perdebatan mendorong perubahan. Akhirnya, pada tahun 1904, terbentuklah Federation Internationale de Football Association (FIFA), organisasi yang hingga kini menjadi otoritas sepak bola dunia.
Standar dan Aturan Modern: Bukan Sekadar Menendang Bola
Seiring waktu, sepak bola terus berkembang, termasuk standar dan aturan yang mengaturnya. Mari kita lihat beberapa di antaranya:
-
Bola: Bola sepak bola modern terbuat dari bahan kulit atau bahan lainnya, dengan diameter 68,5 – 69,5 cm, berat 420 – 445 ons. Bola harus bundar sempurna dan memiliki tingkat kemembalan serta serapan air yang terstandarisasi. Tekanan bola juga menjadi perhatian penting untuk memastikan kualitas pertandingan.
-
Lapangan: Ukuran lapangan bervariasi, antara 90-120 meter (nasional) dan 100-110 meter (internasional). Standarisasi ini penting untuk memastikan keseragaman dalam pertandingan.
-
Peraturan: Pertandingan terdiri dari dua babak masing-masing 45 menit, dengan istirahat tidak lebih dari 15 menit. Wasit dan hakim garis bertugas memimpin pertandingan. Pelanggaran dihukum dengan kartu kuning (peringatan) atau kartu merah (pengusiran). Tendangan bebas diberikan saat terjadi pelanggaran. Gol dianggap sah jika bola masuk gawang tanpa pelanggaran.
Sepak Bola: Lebih dari Sekadar Olahraga
Sejarah sepak bola bukan hanya soal peraturan dan teknis permainan. Ia adalah kisah tentang bagaimana sebuah permainan yang sederhana berevolusi menjadi fenomena global. Sepak bola telah melampaui batas negara, budaya, dan agama. Ia menjadi wadah ekspresi identitas, persatuan, dan persaingan.
Tragedi Kanjuruhan adalah pengingat pahit bahwa sepak bola juga membawa potensi konflik. Namun, di balik semua itu, kita harus terus menghargai olahraga ini sebagai bagian dari sejarah dan budaya manusia. Sepak bola seharusnya menjadi jembatan persahabatan, bukan sumber permusuhan. Mari kita belajar dari masa lalu, agar tragedi serupa tak terulang kembali.