Waspada! 7 Penyakit Mata Anak yang Sering Terjadi dan Gejalanya

Fatma Lutfia

Parenting

Mata adalah jendela dunia, terutama bagi si kecil yang sedang aktif mengeksplorasi lingkungannya. Kesehatan mata yang optimal sangat krusial untuk tumbuh kembang mereka. Sayangnya, berbagai penyakit mata bisa mengintai, baik karena faktor internal maupun eksternal. Penting bagi orang tua untuk mengenali jenis-jenis penyakit mata yang umum menyerang anak-anak, beserta gejalanya, agar penanganan bisa dilakukan sedini mungkin.

1. Bintitan dan Kalazion: Si Merah yang Mengganggu

Dua kondisi ini seringkali membuat anak merasa tidak nyaman. Bintitan (hordeolum) muncul sebagai benjolan merah, nyeri, di kelopak mata akibat infeksi bakteri pada kelenjar minyak. Sedangkan kalazion adalah benjolan yang juga disebabkan oleh penyumbatan kelenjar minyak, namun cenderung tidak nyeri.

  • Gejala bintitan: Benjolan merah, nyeri, dan terkadang mengganggu penglihatan.
  • Gejala kalazion: Benjolan di kelopak mata yang membengkak, tidak nyeri.
  • Penanganan: Kompres hangat pada area yang bermasalah selama 5-10 menit. Jika tak kunjung membaik, konsultasikan dengan dokter.

2. Katarak: Bukan Hanya Masalah Orang Tua

Katarak, yang umumnya dikaitkan dengan usia lanjut, ternyata juga bisa menyerang anak-anak. Katarak pada anak terjadi ketika lensa mata mengalami kekeruhan, menghalangi cahaya masuk ke retina dan mengganggu penglihatan.

  • Gejala: Pupil mata tampak keabuan atau putih, gerakan mata tidak normal, mata melihat ke arah berbeda.
  • Penting: Katarak pada anak memerlukan penanganan medis segera untuk mencegah gangguan penglihatan permanen.

3. Konjungtivitis: Mata Merah dan Gatal

Konjungtivitis atau mata merah adalah peradangan pada selaput yang melapisi kelopak mata dan bola mata. Biasanya disebabkan oleh infeksi virus atau bakteri, namun juga bisa akibat alergi.

  • Gejala: Mata merah, perih, gatal, berair, sering mengucek mata.
  • Penting: Meski tidak menular jika disebabkan alergi, konjungtivitis karena infeksi bisa menular. Kebersihan tangan adalah kunci pencegahan.

4. Mata Malas (Amblyopia): Gangguan Penglihatan Tanpa Sadar

Mata malas terjadi ketika salah satu mata tidak berkembang secara normal, menyebabkan penurunan penglihatan pada mata tersebut. Kondisi ini seringkali tidak disadari pada anak-anak.

  • Penyebab: Kelainan refraksi, mata juling, katarak yang tidak ditangani, kelopak mata turun.
  • Gejala: Sulit fokus, sering mengucek atau menyipitkan mata, kesulitan membaca dan berolahraga.
  • Penting: Deteksi dini sangat krusial karena mata malas lebih mudah diobati pada usia anak-anak.

5. Retinopati Prematuritas (ROP): Ancaman untuk Bayi Prematur

ROP adalah kelainan pembuluh darah pada retina bayi prematur yang bisa menyebabkan kebutaan jika tidak ditangani. Semakin prematur bayi, semakin tinggi risikonya.

  • Gejala: Gerakan mata abnormal, mata juling, rabun jauh parah.
  • Penting: Pemeriksaan mata rutin pada bayi prematur sangat penting untuk deteksi dini dan penanganan ROP.

6. Strabismus (Mata Juling): Gangguan Koordinasi Mata

Strabismus adalah kondisi di mana kedua mata tidak melihat ke arah yang sama. Otot-otot penggerak bola mata tidak bekerja dengan koordinasi yang baik.

  • Gejala: Bola mata mengarah ke dalam atau keluar, sering menyipitkan mata, memiringkan kepala untuk melihat.
  • Penting: Strabismus dapat menyebabkan amblyopia jika tidak ditangani. Pemeriksaan mata dan terapi sedini mungkin sangat dianjurkan.

7. Refractive Error : Gangguan Penglihatan Umum

Gangguan refraksi adalah kondisi mata yang umum terjadi, di mana mata tidak bisa memfokuskan cahaya dengan baik ke retina. Kondisi ini dapat menyebabkan penglihatan kabur dan kesulitan melihat benda dengan jelas.

  • Jenis Gangguan Refraksi:
    • Miopia (rabun jauh): Kesulitan melihat benda jauh.
    • Hiperopia (rabun dekat): Kesulitan melihat benda dekat.
    • Astigmatisme: Penglihatan kabur akibat bentuk kornea yang tidak teratur.
  • Gejala: Sering mengeluh penglihatan kabur, menyipitkan mata saat melihat benda, sakit kepala, atau kelelahan mata setelah membaca atau menatap layar.
  • Penanganan: Kacamata, lensa kontak, atau operasi refraktif.

Pentingnya Deteksi Dini dan Pemeriksaan Mata Rutin

Penting bagi orang tua untuk peka terhadap perubahan atau gejala yang mungkin terjadi pada mata anak. Pemeriksaan mata rutin oleh dokter mata adalah kunci untuk deteksi dini dan penanganan yang tepat. Jangan ragu untuk berkonsultasi jika Anda mencurigai adanya masalah pada mata anak Anda. Ingat, kesehatan mata adalah investasi masa depan si kecil.

Baca Juga

Potret Terbaru Biby Alraen Istri Rifky Balweel Usai Lepas Hijab, Sebut Ini Jadi Proses Hidup

Dea Lathifa

Istri aktor Rifky Balweel, Biby Alraen baru-baru ini menarik perhatian publik. Bukan karena paras cantiknya, namun karena penampilan barunya. Biasa tampil dengan hijab, Biby ...

Daftar Lengkap Hari Penting Nasional dan Internasional Bulan Juni: Ada Apa Saja?

Dian Kartika

Bulan Juni hadir dengan beragam peringatan penting, baik di tingkat nasional maupun internasional. Deretan hari-hari besar ini bukan sekadar penanda ...

10 Rekomendasi Celana Dalam Pria Terbaik: Nyaman, Berkualitas, dan Harga Terjangkau

Husen Fikri

Bingung memilih hadiah untuk pria tersayang? Jangan khawatir, celana dalam bisa menjadi pilihan yang tepat! Selain berfungsi sebagai pakaian dalam, ...

10 Pilihan Minuman Diet di Indomaret: Rendah Gula, Rendah Kalori, Harga Terjangkau!

Annisa Ramadhani

Bagi Mama dan Papa yang sedang berjuang mencapai berat badan ideal, memilih minuman yang tepat adalah kunci sukses diet. Jangan ...

Taeyong NCT Botak Wamil, Ini Jadwal Pulang dan Alasan Wajib Militer di Korea Selatan

Sarah Oktaviani

Kabar Taeyong NCT mencukur habis rambutnya sebelum berangkat wajib militer (wamil) memang sempat bikin heboh jagat maya. Isu bahwa Jungwoo ...

9 Negara Paling Dibenci di Dunia: Konflik, Sejarah Kelam, hingga Isu Sosial

Dea Lathifa

Setiap negara, layaknya individu, memiliki sisi yang disukai dan tidak disukai. Namun, ada beberapa negara yang tampaknya lebih sering menjadi ...

Tinggalkan komentar