Penting bagi ibu menyusui untuk terus memantau produksi ASI. Kecukupan ASI bukan hanya soal kenyang perut bayi, tapi juga fondasi penting untuk tumbuh kembang optimal si kecil. Jangan sampai lengah, Ma! Kadang, penurunan produksi ASI terjadi tanpa kita sadari. Nah, agar lebih waspada, yuk kenali 5 tanda produksi ASI sedang menurun yang perlu diperhatikan:
1. Payudara Terasa Lebih ‘Kempis’ dari Biasanya
Di awal-awal menyusui, payudara biasanya terasa penuh dan kencang karena produksi ASI sedang tinggi-tingginya. Namun, seiring berjalannya waktu, tubuh akan menyesuaikan produksi ASI dengan kebutuhan bayi. Jika tiba-tiba payudara terasa lebih lembut dan tidak lagi penuh di antara waktu menyusui, ini bisa menjadi sinyal bahwa suplai ASI mulai berkurang. Perubahan ini seringkali terjadi setelah 6-12 minggu pasca persalinan. Jangan abaikan perubahan ini, ya, Ma.
2. Let Down Reflex Mulai Jarang Terasa
Let down reflex atau refleks keluarnya ASI, biasanya dirasakan sebagai sensasi kesemutan atau geli di payudara saat akan menyusui atau memompa. Kondisi ini umum dialami oleh ibu di minggu-minggu awal menyusui. Namun, jika refleks ini mulai jarang terasa atau bahkan hilang, bisa jadi ini merupakan indikasi suplai ASI mulai menurun. Meskipun ada sebagian ibu yang memang tidak pernah mengalami let down reflex dengan jelas, perubahan frekuensi atau intensitasnya tetap perlu diwaspadai.
Also Read
3. Si Kecil Jadi Lebih Rewel Saat Menyusu
Bayi yang tidak mendapatkan cukup ASI biasanya akan menunjukkan tanda-tanda seperti rewel dan tidak tenang saat menyusu. Mereka bisa jadi sering melepas puting, menangis, atau terlihat seperti masih lapar walaupun sudah menyusu cukup lama. Jika ini terjadi, jangan langsung menyalahkan si kecil. Coba perhatikan dulu, bisa jadi suplai ASI-mu sedang menurun.
4. Kebocoran ASI Berkurang atau Hilang
Di awal-awal masa menyusui, kebocoran ASI seringkali menjadi "teman setia" ibu. Namun, seiring dengan penyesuaian produksi ASI dengan kebutuhan bayi, kebocoran ini akan semakin berkurang atau bahkan hilang sama sekali. Hilangnya kebocoran ASI tidak selalu berarti suplai ASI berkurang, namun jika dibarengi dengan tanda-tanda lain, ini bisa menjadi indikator yang perlu diperhatikan. Biasanya, kebocoran ini akan berkurang setelah 6-8 minggu masa menyusui.
5. Durasi Menyusui Semakin Singkat
Seiring bertambahnya usia bayi, kemampuan mengisap dan mengonsumsi ASI akan semakin efisien. Akibatnya, durasi menyusui bisa jadi lebih singkat. Namun, jika durasi menyusui tiba-tiba berkurang drastis dan disertai dengan tanda-tanda lain di atas, ini juga bisa jadi indikasi suplai ASI menurun.
Penting untuk diingat, Ma!
Setiap ibu memiliki pengalaman menyusui yang berbeda-beda. Tanda-tanda di atas tidak selalu berlaku untuk semua orang. Namun, jika Mama mengalami beberapa tanda di atas secara bersamaan, sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter atau konsultan laktasi. Mereka dapat memberikan solusi yang tepat untuk mengatasi penurunan produksi ASI. Jangan ragu untuk mencari bantuan ya, Ma. Semangat mengASIhi!