Membuat MPASI sendiri di rumah memang pilihan terbaik untuk si kecil. Selain lebih hemat, Bunda juga bisa memastikan bahan-bahan yang digunakan segar dan berkualitas. Namun, satu hal penting yang sering terlupakan adalah cara menyimpan MPASI dengan benar. Jika tidak hati-hati, makanan si kecil bisa terkontaminasi bakteri berbahaya yang justru akan membuatnya sakit.
Bukan rahasia lagi, makanan seperti daging, ikan, telur, susu, bahkan nasi dan sayuran adalah media yang sangat disukai bakteri. Mereka bisa berkembang biak dengan cepat, terutama jika makanan tidak disimpan dengan benar. Jadi, bagaimana cara yang tepat menyimpan MPASI buatan sendiri agar tetap aman dan nutrisinya terjaga?
Perhatikan Suhu dan Wadah Penyimpanan
Suhu adalah kunci utama dalam menjaga kesegaran dan keamanan MPASI. Pastikan lemari pendingin Bunda berfungsi dengan baik dan mampu menjaga suhu di bawah 5 derajat Celsius. Suhu rendah ini akan menghambat pertumbuhan bakteri penyebab penyakit.
Also Read
Selain suhu, wadah penyimpanan juga tak kalah penting. Pilih wadah yang kedap udara, seperti wadah plastik atau kaca dengan tutup rapat. Untuk daging dan ikan mentah, sebaiknya simpan dalam wadah terpisah dari makanan matang atau bahan siap makan lainnya. Hal ini untuk mencegah kontaminasi silang.
Pentingnya Membaca Label dan Tanggal Kedaluwarsa
Jangan abaikan label dan tanggal kedaluwarsa pada kemasan bahan makanan. Pastikan Bunda selalu mengecek sebelum mengolah atau menyimpan bahan makanan untuk MPASI. Bahan makanan yang sudah kedaluwarsa tidak layak dikonsumsi, bahkan bisa berbahaya bagi si kecil.
Jangan Biarkan MPASI Terlalu Lama di Suhu Ruang
MPASI yang seharusnya disimpan di lemari pendingin tidak boleh dibiarkan terlalu lama di suhu ruang. Batas amannya adalah dua jam. Lebih dari itu, bakteri sudah mulai berkembang biak. Jika makanan sudah terlalu lama di suhu ruang, sebaiknya jangan berikan lagi pada si kecil, meskipun Bunda merasa sayang untuk membuangnya.
Mencairkan dan Membekukan MPASI: Perhatikan Caranya
Jika Bunda menyimpan MPASI dalam keadaan beku (frozen), pastikan cara mencairkannya juga benar. Gunakan microwave atau pindahkan MPASI ke lemari pendingin beberapa jam sebelumnya. Hindari mencairkan MPASI di suhu ruang karena akan memicu pertumbuhan bakteri.
Satu hal lagi yang perlu diingat, MPASI yang sudah dicairkan sebaiknya segera diolah dan diberikan kepada si kecil. Jangan membekukan kembali MPASI yang sudah dicairkan karena akan menurunkan kualitas gizi dan meningkatkan risiko pertumbuhan bakteri.
Insight Tambahan:
- Beri Label yang Jelas: Beri label pada setiap wadah MPASI dengan tanggal dan nama makanan. Ini akan membantu Bunda mengontrol waktu penyimpanan dan menghindari kesalahan saat memberikan makanan pada si kecil.
- Siapkan Porsi Kecil: Sebaiknya siapkan MPASI dalam porsi kecil sekali makan. Dengan begitu, Bunda bisa meminimalkan sisa makanan yang harus disimpan kembali.
- Perhatikan Higienitas: Selalu cuci tangan sebelum mengolah dan menyimpan MPASI. Pastikan juga alat masak dan wadah penyimpanan bersih dan steril.
Dengan mengikuti tips di atas, Bunda bisa memastikan MPASI buatan sendiri aman dan bergizi untuk si kecil. Ingat, keamanan makanan adalah prioritas utama. Jangan sampai niat baik memberikan yang terbaik untuk si kecil justru berujung pada masalah kesehatan.