Lagu "Mardua Holong" bukan sekadar lantunan merdu khas Batak, tetapi juga cermin pedih dari kisah cinta yang berujung pengkhianatan. Liriknya yang pilu membawa kita pada perasaan seorang kekasih yang terluka akibat cinta palsu. Mari kita telaah lebih dalam makna di balik lagu yang menyentuh hati ini.
Awal Mula yang Indah, Akhir yang Mengiris Hati
Lagu ini diawali dengan kenangan manis tentang permulaan hubungan yang baik, "Denggan do nian ito hita na mamukka padan" (Kita mengawali kisah dengan baik). Namun, harapan akan kebahagiaan itu pupus seketika. Sang kekasih mengungkapkan kekecewaannya, "Hape mardua holong dipudikhi" (Ternyata mendua cinta di belakangku). Sebuah pengkhianatan yang tak terduga, menusuk hati dan meruntuhkan semua impian.
Perasaan Gelisah dan Hancurnya Kepercayaan
Lagu ini menggambarkan dengan sangat kuat bagaimana rasa gelisah dan hancurnya hati seseorang yang dikhianati. "Arian nang borngin i sai busisaon rohakhi" (Siang dan malam hatiku selalu gelisah), sebuah ungkapan yang menggambarkan betapa pikiran dan perasaan dipenuhi oleh rasa sakit dan kebingungan. Kepercayaan yang telah diberikan sepenuhnya, diinjak-injak begitu saja.
Also Read
Cinta yang Dipermainkan, Korban yang Tak Berdaya
Lirik lagu ini juga menyiratkan bahwa cinta yang tulus telah dipermainkan. "Dibahen ho holonghi gabe meam-meammu" (Kau buat cintaku jadi permainanmu). Sang kekasih merasa dijadikan objek permainan, bukan seseorang yang dihargai dan dicintai. Akibatnya, timbul perasaan menjadi korban yang tak berdaya, "Sae ma holan ahu gabe korbanmu" (Cukup hanya aku yang jadi korbanmu).
Penyesalan dan Kesia-siaan
Di akhir lagu, tersirat penyesalan mendalam atas waktu dan perasaan yang telah dihabiskan untuk hubungan yang ternyata palsu. "Marisuang ari dohot tikki ki, Holan alani cinta palsu mi" (Sia-sia semua waktu dan hari-hari, Karena cinta palsumu). Semua pengorbanan terasa sia-sia, dan yang tersisa hanyalah luka yang membekas.
Lebih dari Sekadar Lagu, Sebuah Refleksi tentang Hubungan
"Mardua Holong" bukan hanya sebuah lagu, tetapi juga sebuah refleksi tentang pentingnya kejujuran dan kesetiaan dalam sebuah hubungan. Lagu ini mengingatkan kita bahwa cinta tidak boleh dipermainkan, dan pengkhianatan selalu menyisakan luka yang mendalam.
Pesan untuk Kita
Lagu ini mengajak kita untuk lebih berhati-hati dalam menjalin hubungan. Jangan sampai kita menjadi korban, atau bahkan menjadi pelaku pengkhianatan. Cinta adalah anugerah, dan harus diperlakukan dengan penuh tanggung jawab dan ketulusan.
"Mardua Holong" membuktikan bahwa musik bukan sekadar hiburan, tetapi juga dapat menjadi media untuk menyampaikan pesan-pesan yang bermakna dan menyentuh hati. Lagu ini akan terus relevan bagi siapa pun yang pernah merasakan pahitnya pengkhianatan dalam cinta.