Lagu berjudul "Lamunan" karya Wahyu F Giri belakangan ini menjadi sound favorit di platform TikTok. Popularitasnya meroket seiring banyaknya pengguna yang menggunakannya sebagai latar belakang konten mereka. Menariknya, lagu ini tidak hanya catchy secara melodi, tetapi juga kental dengan nuansa budaya Jawa, baik dari segi bahasa maupun makna liriknya.
"Lamunan" bukan sekadar lagu cinta biasa. Lagu ini merangkai kata-kata dalam bahasa Jawa yang indah untuk mengungkapkan kerinduan dan pengharapan yang mendalam pada sosok terkasih. Liriknya dipenuhi dengan metafora alam, seperti "sumribid angin ratri" (semilir angin malam) dan "cahyaning mbulan" (cahaya bulan), yang menambah kesan puitis dan romantis.
Berikut adalah lirik lagu "Lamunan" beserta terjemahannya:
Also Read
Lirik Lagu Lamunan – Wahyu F Giri dan Artinya
Sumribid angin ratri tansah hangantheni (Semilir angin malam masih menunggu)
Setya nrajang telenging ati (Setia menerjang kedalaman hati)
Angen angen tumlawung suwung ing wengi sepi (Berharap hilangnya kekosongan di malam yang sepi)
Tansah angranti tekamu duh yayi (Masih menanti kehadiranmu Yayi)
Wong ayu age nyedhak a ing sandhingku (Cantik, mendekatlah kesampingku)
Nyawang manising esemu (Lihat manisnya senyummu)
Gawe lerem e rasaku tentrem ing atiku (Membuat tenang perasaanku, tentram di hatiku)
Haywa pegat tresnamu sayangku (Haywo putus cintamu sayangku)
Pindha samudra pasang kang tanpa wangenan (Pasang surut gelombang samudra yang tiada hentinya)
Tresnaku mring sliramu sayang (Seperti cintaku padamu sayang)
Cahyaning mbulan kang sumunar abyor ing tawang (Cahaya bulan yang bersinar terang di langit)
Yekti sliramu kang dadi lamunan (Seperti kamu yang menjadi khayalan)
Wong ayu age nyedak a ngekep ragaku (Cantik mendekatlah peluk ragaku)
Sirnakna lara branta ing atiku (Hilangkan sakit rindu di hatiku)
Amerga kabidhung wewayangmu ing pikirku (Karena terbayangkan dirimu di fikiranku)
Haywa pegat tresnamu dhuh sayangku (Haywo putus cintamu sayangku)
Pindha samudra pasang kang tanpa wangenan (Pasang surut gelombang samudra yang tiada hentinya)
Tresnaku mring sliramu sayang (Seperti cintaku padamu sayang)
Cahyaning mbulan kang sumunar abyor ing tawang (Cahaya bulan yang bersinar terang di langit)
Yekti sliramu kang dadi lamunan (Seperti kamu yang menjadi khayalan)
Memahami Makna Mendalam "Lamunan"
Lagu ini bukan sekadar ungkapan cinta, tetapi juga sebuah refleksi tentang kerinduan dan kesetiaan. Penggunaan bahasa Jawa halus dalam liriknya menambah kesan dramatis dan menyentuh. "Yayi", kata sapaan untuk kekasih, menunjukkan keakraban dan kasih sayang yang mendalam.
Metafora "samudra pasang kang tanpa wangenan" (pasang surut gelombang samudra yang tiada hentinya) menggambarkan gejolak cinta yang tak pernah padam. Sementara "cahyaning mbulan kang sumunar abyor ing tawang" (cahaya bulan yang bersinar terang di langit) melambangkan sosok kekasih yang menjadi penerang dan harapan dalam hidup.
Fenomena viralnya "Lamunan" di TikTok menunjukkan bahwa musik dengan bahasa dan budaya daerah pun mampu menembus batas dan diterima oleh berbagai kalangan. Lagu ini membuktikan bahwa keindahan bahasa dan lirik yang puitis dapat menyentuh hati pendengar, terlepas dari latar belakang budaya mereka.
"Lamunan" bukan hanya sekadar lagu yang sedang tren, tetapi juga sebuah karya seni yang mengajak kita merenungkan makna cinta, kerinduan, dan kesetiaan dalam balutan keindahan budaya Jawa. Tidak heran jika lagu ini terus diulang dan menjadi sound favorit para pengguna TikTok.