Lagu "Kekal", salah satu dari sebelas karya dalam album "Untuk Dunia, Cinta, dan Kotornya" milik Nadin Amizah, resmi mengudara pada 13 Oktober 2023. Lebih dari sekadar deretan nada dan kata, "Kekal" menawarkan sebuah narasi mendalam tentang cinta yang abadi, dibalut dalam melodi yang syahdu dan lirik yang puitis. Dengan lebih dari 358 ribu kali pemutaran di YouTube, lagu ini berhasil mencuri perhatian dan menyentuh hati banyak pendengar.
Nadin, lewat sentuhan magisnya, menghadirkan sebuah kisah perjalanan cinta sepasang kekasih yang berlabuh pada kekekalan. Liriknya bukan hanya sekadar ungkapan cinta, namun juga refleksi dari kebahagiaan, kasih sayang, dan dukungan tak terbatas. Visualisasi lirik dalam video musiknya semakin memperkuat pesan tersebut, di mana Nadin tampak begitu riang, seolah mewujudkan bait "bagaikan tawa yang tak selesai dan terulang-ulang".
Namun, "Kekal" tak hanya berbicara tentang cinta romantis. Bait outro, "yang memeluk raga kecilku, yang menyayangi kecilku, yang memeluk jiwa kecilku, dan semua-semua aku," mengungkap makna yang lebih dalam. Di sini, Nadin seolah menyampaikan rasa syukur yang tulus kepada pasangan yang menerima dirinya apa adanya, tanpa syarat.
Also Read
Menariknya, interpretasi lagu ini tidak tunggal. Sebagian pendengar mengartikan "Kekal" sebagai cerminan hubungan dengan diri sendiri, sebuah perjalanan untuk memeluk dan menyayangi diri saat tak ada orang lain yang mampu melakukannya. Perbedaan interpretasi ini justru menambah kekayaan makna lagu, membuatnya relevan dengan beragam pengalaman personal pendengar.
Lirik seperti "Di antara kita dan semua yang berpasangan, Jalan di utara dan tujuan yang berdampingan, Diperjumpakan dengan akhir dan kerampungan, Kita akan usai dan menyambut garis selesai, Di kekalanmu dan aku tlah kusaksikan" tidak hanya menggambarkan keintiman hubungan cinta, tetapi juga kesadaran akan perjalanan hidup yang pasti memiliki akhir. Kata-kata ini membangkitkan refleksi tentang arti kehadiran dan kebersamaan, menjadikan lagu ini tidak hanya sekadar romansa, tetapi juga sebuah kontemplasi tentang eksistensi.
"Kekal" bukan sekadar lagu cinta biasa, ini adalah sebuah karya seni yang multidimensional. Ia berbicara tentang cinta dalam berbagai aspeknya, mulai dari romansa, penerimaan diri, hingga perenungan tentang hidup. Kekuatan lagu ini terletak pada kemampuannya untuk menjangkau berbagai hati dan memberikan makna yang personal bagi setiap pendengarnya. Dengan keindahan lirik, melodi yang syahdu, dan pesan yang mendalam, "Kekal" menjadi sebuah penanda bahwa cinta, dalam bentuknya yang paling murni, memang abadi.