Yoyok Sukawi, atau yang bernama lengkap Alamsyah Satyanegara Sukawijaya, bukan nama baru di kancah politik Jawa Tengah. Bakal calon Wali Kota Semarang untuk Pilkada 2024 ini memiliki latar belakang keluarga yang kuat di dunia pemerintahan. Ia adalah putra dari Sukawi Sutarip, mantan Wali Kota Semarang, dan Endang Setyaningdyah, mantan Bupati Demak. Kombinasi genetik politik ini tampaknya memberi Yoyok modal awal yang signifikan dalam kariernya.
Pendidikan Yoyok Sukawi juga patut diperhatikan. Ia menempuh pendidikan tinggi di Universitas Kartini Surabaya dan Universitas 17 Agustus 1945 Semarang. Latar belakang akademis ini, meski tidak secara spesifik disebutkan bidangnya, mengindikasikan bekal pengetahuan yang cukup untuk memimpin sebuah kota besar seperti Semarang.
Namun, Yoyok tidak hanya mengandalkan nama besar orang tuanya. Ia telah membangun reputasinya sendiri melalui jalur politik dan bisnis. Kiprahnya sebagai Ketua Komisi E DPRD Provinsi Jawa Tengah selama dua periode (2009-2014 dan 2014-2019) membuktikan pengalamannya dalam dunia legislatif. Selain itu, keterlibatannya di DPD Partai Demokrat Provinsi Jawa Tengah dalam berbagai posisi, seperti Sekretaris dan Wakil Ketua, semakin mengukuhkan posisinya di dunia politik.
Also Read
Di sisi bisnis, Yoyok tercatat sebagai anggota Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Jawa Tengah sejak tahun 2002 hingga saat ini. Pengalaman berorganisasi di HIPMI tentu memberikan Yoyok wawasan tentang dinamika ekonomi dan kewirausahaan yang relevan dengan pembangunan kota.
Kini, Yoyok Sukawi resmi terjun ke arena Pilkada Semarang 2024. Pendaftaran dirinya sebagai bakal calon Wali Kota Semarang di sekretariat DPC Partai Demokrat Kota Semarang pada 8 Mei 2024, menandai langkah seriusnya dalam mewujudkan ambisi politiknya.
Yang menarik, survei dari Indo Barometer yang dirilis pada 7 Agustus 2024 menunjukkan bahwa Yoyok memiliki elektabilitas yang cukup tinggi, yakni 16,5%. Angka ini menempatkannya sebagai salah satu kandidat terkuat dalam Pilkada Semarang. Survei ini juga mengindikasikan bahwa keunggulan Yoyok tidak hanya didukung oleh latar belakang keluarganya, tetapi juga oleh pengalaman, kinerja, dan kedekatannya dengan masyarakat.
Selain pengalaman politik dan bisnis, Yoyok juga dikenal sebagai CEO PSIS Semarang. Perannya di klub sepak bola kebanggaan Semarang ini memberikan dimensi lain dalam profilnya. Ia bukan hanya seorang politikus dan pengusaha, tetapi juga figur yang dekat dengan dunia olahraga. Hal ini tentu menambah daya tariknya di mata masyarakat, khususnya para penggemar sepak bola.
Dengan rekam jejak yang beragam, Yoyok Sukawi hadir sebagai kandidat yang menawarkan kombinasi pengalaman politik, bisnis, dan olahraga. Keunggulannya dalam survei awal menjadi sinyal bahwa ia adalah lawan yang patut diperhitungkan dalam Pilkada Semarang 2024. Pertanyaannya sekarang, mampukah Yoyok Sukawi memanfaatkan modal ini untuk merebut kursi Wali Kota Semarang? Kita akan terus mengamati perkembangan selanjutnya.