Denny Caknan kembali menghadirkan karya yang menyentuh hati pendengarnya. Pada 31 Oktober lalu, lagu berjudul "Wirang" resmi dirilis dan langsung mencuri perhatian para penggemar musik campursari modern. Lirik lagu ini mengisahkan pedihnya cinta yang bertepuk sebelah tangan, namun bukan sembarang cinta. "Wirang" menyoroti luka yang lebih dalam, yakni pengkhianatan persahabatan yang berujung pada rasa sakit hati.
Lirik yang sederhana namun sarat makna, menjadi kekuatan utama lagu ini. Bait demi bait mengalirkan perasaan yang familiar bagi banyak orang. "Ademe angin wengi teko/ Ngancani aku kelangan konco crito," membuka lagu dengan gambaran kesepian di malam hari, diperparah dengan hilangnya teman bercerita. Baris ini tidak hanya menggambarkan kesendirian, namun juga hilangnya tempat bersandar dan berbagi kisah.
Penyakit hati akibat cinta memang bukan hal baru, namun "Wirang" memberikan dimensi baru. Bukan sekadar masalah asmara biasa, namun pengkhianatan dari orang terdekat. Lirik "Jane namung masalah tresno tapi kok yo loro/ Yongalah tenan/ Nandes e tenan/ We nganggep aku sewates koncomu" semakin mempertegas luka mendalam yang dirasakan. Pengakuan bahwa ia hanya dianggap teman, sungguh terasa menyakitkan dan menohok.
Also Read
Di sinilah letak kekuatan lagu ini. Denny Caknan berhasil mengemas kisah cinta yang rumit, dengan lirik yang sederhana dan mudah dipahami. Kata-kata "nandes" yang khas Jawa, semakin menambah kedalaman emosi lagu ini. Ia tidak hanya bercerita tentang cinta, namun juga tentang persahabatan, kepercayaan, dan pengkhianatan.
"Wirang" bukan hanya sekadar lagu galau. Lebih dari itu, lagu ini menjadi pengingat bahwa luka hati tidak hanya datang dari orang yang baru dikenal, namun juga dari orang yang kita anggap sahabat. Lagu ini mengajak kita untuk merenungkan kembali arti persahabatan dan bagaimana kita menghargai orang-orang terdekat dalam hidup kita. Denny Caknan, sekali lagi, berhasil menghadirkan karya yang relevan dengan kehidupan sehari-hari dan mampu menyentuh relung hati pendengarnya. "Wirang" adalah potret rasa sakit yang universal, yang mungkin pernah atau sedang dialami oleh banyak orang.