Tradisi perhitungan weton dalam budaya Jawa masih menjadi pegangan bagi sebagian pasangan yang akan menikah. Bukan sekadar angka, perhitungan ini dipercaya dapat memprediksi berbagai aspek kehidupan rumah tangga, termasuk keselarasan hubungan. Salah satu hasil perhitungan yang patut diperhatikan adalah "sujanan." Apa sebenarnya arti sujanan, bagaimana cara menghitungnya, dan apa dampaknya bagi kehidupan percintaan? Mari kita telaah lebih dalam.
Sujanan: Pertengkaran dalam Ramalan Weton
Dalam primbon Jawa, "sujanan" bukanlah istilah yang menyenangkan. Ini merujuk pada hasil perhitungan weton yang mengindikasikan potensi pertengkaran, perselisihan, bahkan risiko perselingkuhan dan perceraian dalam hubungan. Pasangan yang hasil wetonnya menunjukkan "sujanan" dipercaya akan menghadapi banyak tantangan dan ketidakcocokan dalam menjalani kehidupan bersama. Nilai weton yang masuk kategori sujanan adalah 7, 15, 23, dan 31.
Cara Menghitung Weton untuk Mengetahui Sujanan
Proses perhitungan weton untuk mengetahui apakah pasangan memiliki hasil sujanan melibatkan penentuan nilai dari hari dan pasaran kelahiran masing-masing individu. Berikut adalah nilai yang perlu Anda ketahui:
Also Read
- Nilai Hari:
- Minggu: 5
- Senin: 4
- Selasa: 3
- Rabu: 7
- Kamis: 8
- Jumat: 6
- Sabtu: 9
- Nilai Pasaran:
- Kliwon: 8
- Legi: 5
- Pahing: 9
- Pon: 7
- Wage: 4
Langkah-langkah Perhitungan:
- Hitung Nilai Weton Masing-Masing: Jumlahkan nilai hari dan pasaran kelahiran Anda dan pasangan. Contoh:
- Anda lahir pada Jumat Pahing: 6 (Jumat) + 9 (Pahing) = 15
- Pasangan lahir pada Sabtu Pon: 9 (Sabtu) + 7 (Pon) = 16
- Jumlahkan Nilai Weton: Totalkan nilai weton Anda dan pasangan. Dalam contoh di atas: 15 + 16 = 31.
- Cek Kategori Sujanan: Jika hasil penjumlahan total Anda dan pasangan adalah 7, 15, 23, atau 31, maka hubungan Anda masuk kategori "sujanan."
Memahami "Sujanan" dengan Lebih Bijak
Penting untuk diingat bahwa perhitungan weton hanyalah salah satu dari sekian banyak faktor yang memengaruhi dinamika sebuah hubungan. Hasil "sujanan" bukanlah vonis akhir yang menentukan kegagalan suatu hubungan. Sebaliknya, hasil perhitungan ini bisa menjadi pengingat agar pasangan lebih berhati-hati, introspeksi, dan berusaha lebih keras dalam menjaga keharmonisan.
Perspektif Baru: "Sujanan" sebagai Peringatan, Bukan Hukuman
Daripada memandang "sujanan" sebagai pertanda buruk yang tak terhindarkan, kita bisa menggeser perspektifnya. Anggap saja hasil perhitungan ini sebagai "warning system" atau pengingat awal. Dengan mengetahui potensi masalah, pasangan dapat lebih mempersiapkan diri.
Beberapa hal yang bisa dilakukan:
- Meningkatkan Komunikasi: Pasangan dengan hasil sujanan perlu membangun komunikasi yang lebih terbuka dan jujur. Selesaikan setiap masalah dengan kepala dingin dan cari solusi bersama.
- Saling Memahami: Menyadari perbedaan karakter dan latar belakang masing-masing adalah kunci. Jangan memaksakan kehendak dan belajarlah untuk mengalah.
- Menguatkan Fondasi Cinta: Perkuat cinta dan komitmen dengan saling menghargai, mendukung, dan menghabiskan waktu berkualitas bersama.
- Intropeksi Diri: Jangan menyalahkan pasangan atas setiap masalah. Lakukan intropeksi diri dan perbaiki diri sendiri.
Kesimpulan:
Perhitungan weton dan istilah "sujanan" adalah bagian dari kekayaan tradisi Jawa. Meskipun diyakini dapat memprediksi potensi masalah dalam hubungan, hasil perhitungan ini sebaiknya tidak dianggap sebagai vonis akhir. Sujanan bisa menjadi peringatan untuk lebih waspada dan melakukan upaya yang lebih keras dalam menjaga hubungan. Dengan pemahaman yang bijak, komunikasi yang baik, dan komitmen yang kuat, pasangan dapat mengatasi tantangan apa pun. Pada akhirnya, cinta dan usaha yang sungguh-sungguh adalah kunci keharmonisan dalam sebuah hubungan.